Jakarta, Portonews.com – Presiden Prabowo Subianto meminta agar para menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih bisa menghubunginya melalui konferensi video jika ada hal penting yang perlu disampaikan selama ia berada di luar negeri.
Presiden Prabowo menyampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu, bahwa sidang tersebut diadakan karena ia akan melakukan perjalanan luar negeri selama 16 hari. Agenda kunjungannya meliputi menghadiri KTT APEC di Peru, KTT G20 di Brasil, serta kunjungan kenegaraan ke China, Amerika Serikat, dan Inggris dalam waktu dekat.
“Saya rasa dengan teknologi saat ini, kita punya vid-kon dan lain sebagainya. Jadi, kalau ada hal-hal yang menurut saya penting, kita bisa mengadakan pertemuan melalui video konferensi,” ujar Prabowo di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Prabowo meminta para menteri untuk tidak ragu menghubunginya langsung jika ada hal yang masih belum jelas, meskipun sudah disampaikan melalui menteri koordinator terkait.
“Kalau Anda sudah sampaikan ke Menko, tapi masih ingin kejelasan lebih dari saya, jangan ragu-ragu untuk bertemu atau menghubungi saya. Jangan juga ragu-ragu untuk telepon saya, Anda boleh telepon langsung,” kata Presiden.
Prabowo juga menekankan bahwa, layaknya pemimpin tim, ia dan para menteri adalah rekan kerja yang sama-sama bertugas untuk mengabdi kepada rakyat.
Presiden Prabowo pun meminta para menteri untuk meninggalkan sikap protokoler dan feodal dalam menjalankan tugas.
“Silakan gunakan teknologi, tetapi tentu untuk hal-hal yang sensitif, tidak perlu lewat telepon. Ini zaman modern, banyak yang ingin mendengar. Namun, jika ada hal penting yang ingin Anda sampaikan, saya membuka pintu,” ujar Prabowo, dilansir dari laman ANTARA, Rabu (6/11/2024).
Selain kelima negara yang akan dikunjungi, Presiden Prabowo juga tengah mempertimbangkan undangan untuk menghadiri KTT G7.
Presiden menyebut undangan tersebut sebagai kehormatan, karena Indonesia dinilai layak berada di antara negara-negara anggota G7 dan memiliki nilai strategis yang berkaitan dengan perekonomian Indonesia.