Jeddah, Arab Saudi, 8 September 2024 – Pemerintah Yunani dan Arab Saudi tengah mengupayakan solusi untuk mencegah tumpahan minyak besar-besaran dari kapal tanker berbendera Yunani, Sounion, yang saat ini terbakar setelah diserang oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Kapal tersebut membawa satu juta barel minyak mentah, dan setiap hari risiko tumpahan semakin meningkat seiring kondisi kapal yang semakin kritis.
Para ahli penyelamatan dari sektor swasta telah menyatakan bahwa kondisi di sekitar kapal terlalu berbahaya untuk melakukan operasi penyelamatan. Dalam kondisi seperti ini, pembicaraan intensif antara pemerintah Yunani dan Arab Saudi menjadi sangat penting untuk mencari alternatif penyelamatan.
Pembicaraan Yunani-Arab Saudi
Jeddah, yang menjadi salah satu opsi untuk menarik kapal tersebut, menjadi fokus dari pembicaraan antara Yunani dan Arab Saudi. Salah satu opsi yang dibahas adalah memompa minyak langsung dari kapal di lokasi kecelakaan, sementara opsi lain yang dipertimbangkan adalah menarik kapal ke pelabuhan Jeddah, meskipun langkah ini memiliki risiko besar.
“Dalam kondisi ini, kita harus cepat dan hati-hati. Risiko ledakan semakin mendekat setiap jam,” ujar seorang pejabat tinggi yang enggan disebutkan namanya. Para ahli memperingatkan bahwa jika minyak sampai tumpah, arus laut bisa membawa lapisan minyak sejauh Afrika Selatan, menyebabkan bencana lingkungan yang sangat besar.
Hubungan Bilateral yang Kuat
Pembicaraan antara Yunani dan Arab Saudi terjadi di tengah hubungan kedua negara yang sedang berada di puncaknya. Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, telah berinvestasi besar dalam memperkuat hubungan bilateral, termasuk memperpanjang dukungan pertahanan rudal Patriot untuk Arab Saudi.
Wakil Menteri Luar Negeri Yunani, Alexandra Papadopoulou, dijadwalkan untuk berkunjung ke Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang guna memimpin pembicaraan terkait nasib kapal Sounion. Selain itu, ia juga akan memulai negosiasi untuk pembentukan Dewan Kerjasama Tertinggi antara Yunani dan Arab Saudi, yang diharapkan dapat meningkatkan investasi Arab Saudi di ekonomi Yunani.
Papadopoulou menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi tantangan global seperti ini. “Kami harus menjaga stabilitas kawasan dengan kerja sama yang erat, dan ini adalah salah satu prioritas kami,” katanya.
Kerja Sama Regional Yunani
Yunani juga tetap menjaga kerja sama regional yang erat, dengan rencana pembicaraan tiga pihak bersama Siprus pada Sidang Umum PBB bulan ini. Selain itu, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdel Ati, dikabarkan akan mengunjungi Athena dalam waktu dekat untuk membahas kerja sama lebih lanjut dengan Menteri Luar Negeri Yunani, George Gerapetritis.
Pemerintah Yunani berharap bahwa solusi cepat dapat ditemukan sebelum terjadi tumpahan minyak yang dapat merusak ekosistem laut dan membawa dampak bencana global.
Catatan
Peningkatan Upaya Penyelamatan
Yunani dan Arab Saudi sebaiknya segera memprioritaskan opsi yang paling aman dan cepat untuk mencegah tumpahan minyak, seperti memompa minyak langsung dari kapal di lokasi kejadian. Meski operasi ini rumit, risiko jangka panjang dari tumpahan minyak yang tidak terkendali jauh lebih besar.
Kerja Sama Multilateral
Selain hubungan bilateral yang kuat, Yunani dan Arab Saudi perlu melibatkan negara-negara regional lainnya yang terdampak oleh potensi bencana lingkungan, seperti Mesir, Siprus, dan negara-negara pesisir Afrika. Kerja sama ini bisa memastikan upaya mitigasi yang lebih terkoordinasi dan efisien.
Peningkatan Teknologi dan Prosedur Keamanan
Kejadian ini menyoroti pentingnya teknologi dan prosedur keselamatan yang lebih baik untuk mencegah serangan terhadap kapal-kapal dagang. Yunani dan Arab Saudi perlu bekerja sama dengan komunitas internasional dalam mengembangkan protokol yang lebih kuat guna melindungi pengiriman komoditas penting seperti minyak.
Pembicaraan diplomatik antara Yunani dan Arab Saudi menjadi langkah krusial dalam menghadapi potensi bencana lingkungan besar akibat ancaman tumpahan minyak dari kapal tanker Sounion. Dengan risiko yang semakin mendesak, kedua negara harus segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan kapal tersebut. Selain itu, kejadian ini juga menekankan pentingnya kerja sama regional dan multilateral, serta perlunya peningkatan keamanan dan teknologi untuk mencegah insiden serupa di masa depan.