Yaman, Portonews.com-Organisasi Maritim Internasional (IMO) telah mengeluarkan seruan untuk memberikan kontribusi peralatan tanggap polusi minyak untuk mendukung operasi terkait tenggelamnya MV RUBYMAR di Republik Yaman.
Dilansir dari safety4sea.com, pada 2 Maret 2024, kapal kargo MV RUBYMAR tenggelam di lepas pantai Mocha, Republik Yaman, menyusul serangan rudal pada tanggal 18 Februari 2024, dengan sekitar 22.000 metrik ton pupuk amonium fosfat-sulfat, 200 ton bahan bakar minyak berat, dan 80 ton solar laut di kapal.
Kapal tersebut tenggelam di perairan sekitar 100 m dan mengakibatkan tumpahan minyak sepanjang 29 km beberapa hari setelah kejadian tersebut. Kapal tersebut saat ini sebagian terendam di lokasi tenggelamnya, dengan sisa bahan bakar bunker dan muatan pupuk di dalamnya mewakili ancaman lingkungan yang signifikan terhadap Republik Yaman, khususnya Kepulauan Hanish di dekatnya, sebuah wilayah yang kaya secara biologis.
Panggilan ini membawa kembali kenangan dari insiden FSO Safer. FSO Safer telah terdampar sejak dimulainya Perang Saudara Yaman pada tahun 2015. Kapal ini dianggap sebagai ancaman lingkungan yang serius karena risiko muatannya bocor ke Laut Merah, yang dapat menghancurkan kehidupan laut, perikanan, dan mata pencaharian masyarakat. jutaan orang di wilayah tersebut.
Upaya untuk menilai dan memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh FSO Safer menjadi rumit karena konflik yang sedang berlangsung di Yaman dan tantangan dalam mendapatkan akses ke kapal tersebut untuk inspeksi dan pemeliharaan.
Organisasi internasional, kelompok lingkungan hidup, dan pemerintah telah menyerukan tindakan segera untuk mencegah potensi bencana lingkungan, dalam upaya yang memakan waktu lebih dari setahun. Setelah melalui prosedur yang panjang, pada Agustus 2023, lebih dari 1,1 juta barel minyak dipindahkan dari unit penyimpanan dan pembongkaran terapung ke kapal tanker baru, Yaman.
Kini, dalam menghadapi ancaman lingkungan hidup ini, dengan menyadari kurangnya peralatan tanggap tumpahan minyak khusus di dalam negeri untuk menanggapi kemungkinan kebocoran dari MV RUBYMAR, IMO mengambil kesempatan ini untuk mengundang kontribusi dalam bentuk barang berupa peralatan tanggap tumpahan untuk mendukung upaya tersebut. Republik Yaman.
Daftar peralatan yang diminta, sebagaimana dibagikan oleh Republik Yaman, tercantum dalam lampiran Surat Edaran yang diterbitkan oleh IMO.