Puerto Rico, Portonews.com – Pada Kamis (28/11), Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) menanggapi laporan tumpahan bahan bakar minyak yang terjadi antara sebuah kapal tanker dan dermaga bahan bakar di San Juan, Puerto Rico. Beruntung, tumpahan bahan bakar minyak tersebut berhasil dihentikan dan dikendalikan dengan cepat, sementara proses pembersihan sedang berlangsung.
Sekitar pukul 19.30 waktu setempat, Rabu (27/11), Sektor San Juan menerima laporan dari Pusat Tanggap Nasional AS bahwa telah terjadi tumpahan bahan bakar minyak di dermaga bahan bakar Puma Energy di Pelabuhan San Juan. Tumpahan terjadi saat transfer bahan bakar minyak No. 3 dari kapal tanker Dubai Green ke fasilitas penerimaan di dermaga. Sekitar 1.000 galon bahan bakar tercurah ke perairan. Kru kapal menemukan tumpahan tersebut setelah melihat kilap di permukaan air, dan segera menghentikan operasi transfer. Video dari lokasi kejadian menunjukkan bahan bakar yang mencemari seluruh dermaga penerimaan, termasuk beberapa bagian galangan di atas dermaga.
Kilap tumpahan meluas di area sekitar 300 kaki panjangnya dan 12 kaki lebarnya. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, tim pembersihan mengerahkan sekitar 1.000 kaki boom (penahan tumpahan). Puma Energy kemudian mengontrak Marine Spill Response Corporation untuk melakukan pembersihan, serta menggandeng kontraktor lokal, All Environmental Services, untuk membantu proses tersebut. Pembersihan tumpahan minyak dari area penahanan dan dari kantong-kantong kecil di pelabuhan diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari.
Pejabat respons lingkungan dari Penjaga Pantai AS kini sedang menyelidiki penyebab tumpahan dan mengawasi upaya pembersihan yang sedang berlangsung. Sementara itu, Penjaga Pantai telah memberikan peringatan kepada nelayan lokal dan masyarakat untuk menjauh dari area tersebut serta menghindari kontak langsung dengan bahan yang tercemar, seperti dilansir dari laman maritime-executive.com
” Kami sedang menyelidiki dan mengawasi upaya pembersihan untuk memastikan bahwa sumber daya yang tepat digunakan dalam respons ini untuk menghilangkan ancaman polusi ini dan memitigasi dampak lingkungan laut di area yang terdampak sebaik mungkin,” ujar Chief Warrant Officer Jamie Testa, Koordinator Penjaga Pantai Federal On-Scene untuk insiden tersebut. “Insiden ini menyoroti pentingnya fasilitas bahan bakar dan kapal-kapal yang memiliki rencana tanggap darurat yang terkini, serta pentingnya latihan rutin untuk memastikan respons yang cepat dan efisien.”
Sebagai informasi tambahan, di Indonesia juga terdapat perusahaan yang sangat mumpuni dalam hal penanganan tumpahan minyak untuk menjaga lingkungan laut dari pencemaran.
Dalam mengatasi berbagai kasus tumpahan minyak, diperlukan peran serta berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan perusahaan jasa penanggulangan tumpahan minyak seperti OSCT Indonesia dalam menjaga lingkungan laut dari pencemaran.
OSCT Indonesia memiliki reputasi sebagai perusahaan yang profesional dan kompeten dalam menangani tumpahan minyak, dengan menyediakan pelatihan OPRC IMO LEVEL 1, 2, dan 3 yang diakreditasi dan disertifikasi oleh lembaga resmi.
Sebagai informasi, bila terjadi tumpahan minyak di Indonesia, OSCT Indonesia siap untuk merespons dengan cepat dan efektif. Mereka memiliki infrastruktur yang memadai, seperti lebih dari 44.000 meter oil boom dan 122 skimmers, serta 170 responder terlatih yang siap sedia. Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai level, mulai dari First Responder yang dilatih untuk merespons insiden dengan efisien hingga Manajer Senior yang mengelola operasi penanggulangan minyak secara keseluruhan.
OSCT Indonesia juga telah membuktikan kemampuannya dalam menangani insiden tumpahan minyak, seperti yang terjadi di Balikpapan pada tahun 2018, di mana mereka berhasil menyelesaikan operasi kontainmen dan pemulihan dalam waktu kurang dari dua minggu dengan melibatkan lebih dari 1000 personel dan 60 responden OSCT.
Maka dari itu, pentingnya kolaborasi dan kesadaran dari semua pihak untuk terlibat dalam upaya penanggulangan pencemaran minyak. Pelatihan yang berkelanjutan dan keterlibatan masyarakat dalam program-program pelatihan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi insiden tumpahan minyak. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan seperti OSCT Indonesia, diharapkan dampak pencemaran minyak dapat diminimalkan, sehingga ekosistem laut dapat terjaga untuk generasi mendatang.