Tanjung Uban, Portonews.com – PT Pertamina Energi Terminal melalui PT Pertamina Port & Logistic Port Tanjung Uban menggelar pelatihan Exercise ISPS Code dan Oil Spill Response pada Selasa, 20 Agustus 2024. Pelatihan ini diikuti oleh para pekerja Pertamina Tanjung Uban dan instansi terkait, seperti Kepolisian, TNI, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman insiden yang mungkin terjadi di area kepelabuhanan.
Port Manager Tanjung Uban, M. Yusuf Arifin, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk melatih para pekerja dalam menangani berbagai ancaman yang bisa datang dari luar. Menurutnya, Pelabuhan Pertamina Tanjung Uban sering dikunjungi oleh kapal-kapal dari negara asing, sehingga penting bagi semua pihak terkait untuk mampu mengidentifikasi dan merespon ancaman dengan cepat dan tepat.
“Pelabuhan Pertamina Tanjung Uban harus siap dari sisi pengamanan, terutama karena sering disinggahi oleh kapal asing. Pelatihan ini memberikan bekal agar kita bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Yusuf.
Kesiapan Menghadapi Ancaman Kapal Asing
Pelabuhan Pertamina Tanjung Uban memiliki peran strategis dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM) nasional. Hal ini membuat pengamanan pelabuhan menjadi prioritas utama, khususnya dalam menghadapi ancaman yang mungkin datang dari kapal-kapal asing yang berlabuh di sana. Yusuf menegaskan bahwa pelatihan ini sejalan dengan regulasi pemerintah yang mengharuskan pelabuhan di Indonesia untuk siap menerima kapal dari luar negeri.
Yusuf juga menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan pengetahuan tambahan bagi para petugas keamanan pelabuhan, terutama dalam hal teknik dasar pengamanan. **”Di sini, kita paparkan cara-cara pemeriksaan barang dan pengamanan di pelabuhan. Kami juga melibatkan berbagai instansi terkait untuk memastikan pelatihan ini berjalan dengan baik,”** tambahnya.
Kesiapan Menghadapi Kondisi Darurat
Selain aspek pengamanan, Yusuf juga menekankan pentingnya kesiapan pekerja Pertamina Tanjung Uban dalam menghadapi kondisi darurat. Sebagai salah satu pusat distribusi BBM nasional yang mendistribusikan bahan bakar ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, Pertamina Tanjung Uban memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah tersebut.
“Pertamina Tanjung Uban tidak hanya melayani kapal asing, tetapi juga mendistribusikan BBM ke berbagai daerah lokal, seperti Sumatra bagian atas hingga wilayah Kalimantan,” pungkas Yusuf. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan seluruh pekerja dalam menjaga kelancaran operasional pelabuhan dan distribusi BBM.
Penguatan Kapasitas Keamanan Pelabuhan
Dalam pelatihan tersebut, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code) sebagai pedoman utama dalam menjaga keamanan pelabuhan dari ancaman eksternal. Pelabuhan Pertamina Tanjung Uban, sebagai salah satu pelabuhan strategis yang sering disinggahi oleh kapal-kapal internasional, harus memastikan bahwa semua protokol keamanan diterapkan dengan ketat.
M. Yusuf Arifin, Port Manager Tanjung Uban, menekankan bahwa pelatihan ini juga mencakup simulasi situasi darurat untuk menguji kesiapan semua pihak yang terlibat. “Simulasi yang dilakukan memberikan gambaran nyata tentang bagaimana kita harus bertindak dalam situasi darurat, sehingga setiap orang paham perannya masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, Yusuf juga menyampaikan bahwa keterlibatan instansi terkait, seperti Kepolisian, TNI, dan KPLP, dalam pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa koordinasi antara berbagai pihak dapat berjalan dengan lancar saat menghadapi ancaman nyata.
Kesiapan Hadapi Tumpahan Minyak
Pelatihan Oil Spill Response juga menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Sebagai terminal utama untuk distribusi BBM, Pertamina Tanjung Uban memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan sekitar dari potensi pencemaran minyak. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan bagaimana menangani tumpahan minyak secara efektif, mulai dari deteksi awal hingga penanganan darurat.
“Tumpahan minyak bisa terjadi kapan saja, dan dampaknya sangat merusak lingkungan. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat krusial untuk memastikan bahwa kita semua siap menghadapi situasi tersebut,” ujar Yusuf.
Pelatihan ini mencakup berbagai teknik penanganan tumpahan minyak, termasuk penggunaan peralatan khusus yang dirancang untuk mengatasi insiden tersebut. Para peserta juga diperkenalkan dengan prosedur standar yang harus diikuti untuk meminimalisir dampak pencemaran minyak.
Komitmen Pertamina dalam Pengamanan dan Keselamatan
Pelatihan yang diadakan di Tanjung Uban ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam menjaga keamanan dan keselamatan di seluruh fasilitasnya. Yusuf menegaskan bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada operasional dan distribusi BBM, tetapi juga pada aspek pengamanan dan perlindungan lingkungan.
“Keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama kami. Melalui pelatihan ini, kami memastikan bahwa semua pekerja memiliki kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan sekaligus melindungi lingkungan sekitar,” tegas Yusuf.
Dengan pelatihan yang komprehensif ini, diharapkan seluruh pekerja Pertamina Tanjung Uban dan instansi terkait dapat bekerja sama dengan lebih baik dalam menghadapi segala jenis ancaman yang mungkin terjadi, serta menjaga pelabuhan tetap aman dan operasional berjalan dengan lancar.
Salah satu perusahaan swasta yang menangani penanggulangan tumpahan minyak di laut Indonesia yang memiliki keahlian dan berpengalaman adalah OSCT Indonesia, yang memiliki pangkalan di berbagai lokasi strategis di Indonesia serta operasi di Malaysia, Thailand, dan India, Pertamina dapat memperkuat respons terhadap insiden tumpahan minyak. OSCT memiliki peralatan yang mumpuni seperti oil boom sepanjang lebih dari 44.000 meter dan 122 skimmers, serta tim yang terdiri dari 170 responder terlatih. Kolaborasi ini akan memastikan penanganan yang cepat dan efektif dalam meminimalisir dampak lingkungan yang diakibatkan oleh tumpahan minyak. (*)