Jakarta, Portonews.com-Kegiatan simulasi Join Exercise Full Scale Ancaman Tumpahan Minyak dan Latihan Gabungan Keadaan Darurat yang dilaksanakan belum lama ini di Pelabuhan Umum Citranusa Kabil berjalan dengan sukses.
Pelaksanaan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan Pelabuhan Citranusa Kabil dalam menghadapi dan menangani tumpahan minyak, serta untuk mempersiapkan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam penanggulangan kejadian darurat. Dalam simulasi tersebut, pihak-pihak yang terlibat meliputi KSOP Khusus Batam, manajemen pelabuhan, HSE (Health, Safety, and Environment), pihak keamanan, serta kepolisian.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, Capt. Bharto Ari Raharjo menyampaikan, bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggulangi ancaman tumpahan minyak yang dapat berdampak besar terhadap lingkungan.
“Simulasi ini membantu kami memastikan bahwa prosedur penanggulangan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien. Selain itu, kolaborasi antar instansi yang terlibat dalam latihan gabungan ini sangat penting agar semua pihak dapat memahami peran dan tanggung jawab masing-masing,” ujar Capt. Bharto dalam sambutannya.
Tumpahan minyak di perairan Batam sendiri pernah terjadi beberapa kali, salah satu wilayah yang terdampak ada di kawasan destinasi wisata pantai di Kampung Melayu, Nongsa, Batam, pada 2023 silam. Insiden ini mengakibatkan dampak serius terhadap lingkungan dan kehidupan laut sekitar. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak terkait, yang kemudian memperkuat komitmen untuk lebih siap dalam menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.
Dengan adanya latihan gabungan ini, Pelabuhan Citranusa Kabil semakin siap dalam menangani ancaman tumpahan minyak dan kejadian darurat lainnya. Pelabuhan ini diharapkan bisa menjadi contoh kesiapsiagaan yang dapat diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lainnya di wilayah Batam dan sekitarnya.
Pada kegiatan itu juga dihadiri oleh OSCT Indonesia, tidak lain merupakan pusat penanggulangan tumpahan minyak dan bahan kimia dengan enam pangkalan di seluruh Indonesia dan basis operasi di Malaysia, Thailand dan India. Perusahaan ini memiliki oil boom yang terbentang lebih dari 44.000 meter, 122 skimmers, dan didukung oleh 170 responder terlatih dan berpengalaman dalam menangani tumpahan minyak.