Jakarta, Portonews.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berhasil mengamankan komitmen investasi senilai 7 miliar dolar AS dari perusahaan energi asal Inggris, British Petroleum (BP). Investasi ini ditujukan untuk pengembangan lapangan gas di Papua Barat melalui proyek strategis yang disebut Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC).
Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo usai menghadiri pertemuan dengan para pemimpin bisnis dalam CEO Roundtable Forum di Lancaster House, London, Kamis (21/11). “Pagi ini kami bertemu dengan pimpinan BP. Total komitmen investasi mereka mencapai 8,5 miliar dolar AS, di mana 7 miliar dolar berasal dari BP dan sisanya dari perusahaan lain,” ujar Prabowo dalam keterangan yang disampaikan secara daring oleh Sekretariat Presiden, Jumat (22/11).
BP melalui pernyataan resmi yang dirilis di London mengonfirmasi komitmen tersebut. Proyek Tangguh UCC akan mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari di Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dan penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS). Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan gas pada fasilitas Tangguh LNG.
Menurut CEO BP, Murray Auchincloss, proyek ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik gas tambahan yang dapat mendukung kebutuhan energi kawasan Asia yang terus tumbuh. “Kami menghargai kerja sama yang berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia dan mitra kami. Kami berharap dapat terus berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan energi kawasan,” ujar Murray.
Produksi gas dari lapangan Ubadari dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2028. Selain meningkatkan ketersediaan gas, proyek ini juga diharapkan dapat menyerap sekitar 15 juta ton karbon dioksida (CO2) pada tahap awal dengan potensi peningkatan kapasitas penyimpanan di masa depan. Proyek CCUS Tangguh sendiri akan menjadi inisiatif pertama berskala besar di Indonesia yang menggunakan teknologi ini.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan proyek ini sebagai salah satu proyek strategis nasional. Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan berkelanjutan fasilitas Tangguh LNG yang sebelumnya telah menambahkan train ketiga pada 2023, meningkatkan kapasitas likuifaksi gas hingga 11,4 juta ton per tahun.
Tidak hanya berfokus pada pengembangan energi, BP juga menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan tenaga kerja lokal. Saat ini, 99 persen tenaga kerja operasional Tangguh merupakan warga negara Indonesia, dengan 70 persen berasal dari Tanah Papua. BP bahkan menargetkan untuk meningkatkan proporsi tenaga kerja asal Papua menjadi 85 persen pada tahun 2029.
Proyek Tangguh UCC menjadi langkah konkret dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional sekaligus mendorong keberlanjutan lingkungan melalui teknologi CCUS. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menarik investasi besar untuk mendukung pembangunan daerah dan kebutuhan energi yang terus meningkat.