Jakarta, Portonews.com – Di tengah ketersediaan cadangan minyak bumi yang terbatas dan situasi global yang belum stabil, Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan cadangan minyak dan gas bumi. Selain itu, upaya ketersediaan pasokan BBM untuk masyarakat perlu distabilkan di samping penghematan penggunaan BBM. Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelum meresmikan tajak sumur infill carbonate Banyu Urip di Blok Cepu Bojonegoro Jawa Timur, Jumat (1/3/2024).
“Agar kestabilan pasokan tetap terjaga, kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi. Jangan gunakan energi apabila tidak perlu, karena kita juga sulit mendapatkannya,” kata Arifin.
Arifin menambahkan, saat ini konflik global belum berakhir, negara produsen minyak dunia masih melakukan pengendalian terhadap kuota-kuota produksinya sehingga harganya sekarang bercokol di level di atas 80 dolar per barel, dari sebelumnya antara 65 sampai 70 dolar per barel. “Jadi ini yang perlu kita saling dukung. Pemerintah akan menjaga harga. Di lain sisi, masyarakat juga kita minta untuk melakukan penyelamatan energi,” ungkapnya.
Untuk menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor BBM, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi minyak dalam negeri dengan pemanfaatan teknologi-teknologi baru serta menemukan cadangan-cadangan baru.
Tak hanya itu, upaya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait guna mendongkrak tambahan produksi terus dilakukan pada lapangan-lapangan migas yang sudah ada serta masih berpotensi menghasilkan produksi tambahan seperti di Blok Rokan, Lapangan Migas Cepu, Masela dan Lapangan Train Tangguh 3.
“Upaya-upaya untuk menahan laju penurunan produksi sudah kita lakukan. Sekarang malah kita sudah akan melangkah lebih jauh, yaitu bagaimana kmeningkatkan kembali produksinya. Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin bisa dihasilkan dari lapangan Cepu ini. Di Blok Rokan sedang dilakukan pengujian agar mendapatkan minyak dari sumber-sumber lapisan yang paling dalam. Target kita masih sangat menantang untuk bisa mencapai 1 juta barrel, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak agar bisa mendukung, agar ini bisa kita capai,” ungkap Arifin.
Di sektor gas, sambung Arifin, harapan peningkatan produksi lebih terlihat. Selain telah beroperasinya train tangguh 3 di BP, terdapat pula eksekusi untuk proyek masela yang selama ini tertunda bisa dilaksanakan kembali.
Adanya penemuan baru ENI di Blok Mahakam juga akan berproduksi di mulai dari tahun depan sebesar 6,8 TCF gas. Ada pula potensi baru di Blok Andaman. Ada dua blok Andaman yang sudah mengindikasikan discovery baru yang jumlahnya juga cukup signifikan, yaitu 2 x 6 bcf.