Jakarta, Portonews.com – Pencemaran plastik kembali menjadi perhatian utama dalam isu lingkungan, dengan sungai diakui sebagai jalur utama bagi serpihan plastik menuju lautan. Dampak limbah plastik ini tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga memberikan beban berat pada masyarakat, ekonomi, dan bahkan kesehatan manusia. Temuan dari sebuah studi tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 1.000 sungai, termasuk banyak sungai perkotaan kecil, menjadi kontributor utama pencemaran plastik ke lautan setiap tahun. Sungai Klang, dalam penelitian yang sama, diidentifikasi sebagai kontributor kedua terbesar pencemaran plastik ke lautan di kawasan Asia Tenggara.
Pemahaman lebih lanjut tentang masalah ini dapat diperoleh melalui kegiatan pembersihan sungai dan pantai. Data dari International Coastal Cleanup (ICC) memungkinkan perbandingan tren global dari waktu ke waktu dan di berbagai wilayah. Berikut adalah gambaran beberapa item umum yang ditemukan selama pembersihan pantai di Asia Timur dan Tenggara pada International Coastal Cleanup 2022.
Pengemasan makanan modern, meskipun bertujuan membuat makanan lebih aman dan tahan lama, seringkali berkontribusi pada pencemaran plastik. Kebanyakan kemasan makanan dirancang untuk sekali pakai dan tidak didaur ulang, menyebabkan banyak limbah plastik yang mencemari saluran air dan lautan.
Tas belanja plastik, terutama yang sekali pakai, menjadi sumber limbah yang signifikan. Kesulitan terurai dan akhirnya berakhir di lautan, merugikan kehidupan laut dan menyebabkan masalah pencemaran yang lebih luas. Produksi tas plastik juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.
Botol Minuman Plastik Botol air plastik sekali pakai menjadi salah satu penyebab utama pencemaran plastik di lautan. Kehadirannya merugikan makhluk laut dan menimbulkan ancaman terhadap lingkungan. Proses produksi dan pembuangan botol plastik juga meninggalkan jejak karbon yang signifikan.
Dalam mengatasi krisis pencemaran plastik, diperlukan pendekatan serba guna. Selain upaya kolektif, peran individu juga sangat penting. Adopsi alternatif yang dapat digunakan kembali, pembuangan sampah dengan bertanggung jawab, dan dukungan terhadap petisi Global Plastic Treaty adalah beberapa langkah konkrit yang dapat diambil oleh individu untuk mengurangi dampak pencemaran plastik pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Sumber : sampahlaut.id