Jakarta, Portonews.com – Hingga saat ini, terdapat 18 Provinsi dan 117 Kabupaten/Kota yang telah membentuk BRIDA/BAPPERIDA.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN,Yopi, mengatakan, hal pertama yang perlu dibangun oleh BRIDA/BAPPERIDA adalah penataan dan penguatan SDM iptek. Selanjutnya, BRIDA/BAPPERIDA menjalankan tusinya sebagai manajemen riset dan inovasi di daerah, melalui manajemen tata kelola kekayaan intelektual dan pemanfaatan inovasi.
“BRIDA/BAPPERIDA kemudian juga menghasilkan rekomendasi kebijakan melalui kajian berbasis bukti, antara lain dengan memanfaatkan data IDSD sebagai salah satu rujukan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah,” kata Yopi.
Oleh karena itu, BRIN memberikan apresiasi kepada BRIDA/BAPPERIDA dalam empat kategori, yaitu:
1. Manajemen Tata Kelola SDM Iptek
2. Manajemen Tata Kelola Kekayaan Intelektual dan Pemanfaatan Inovasi
3. Manajemen Tata Kelola Kajian Berbasis Bukti
4. Manajemen Tata Kelola IDSD untuk Mendukung Perencanaan Pembangunan Daerah
“Selamat dan sukses bagi para penerima penghargaan. Pemberian penghargaan oleh BRIN kepada BRIDA/BAPPERIDA diharapkan dapat menjadi referensi dan praktik baik bagi BRIDA/BAPPERIDA lainnya dalam pengelolaan riset dan inovasi di daerah,” ujar Yopi.
Lebih rinci, penjelasan terkait empat kategori tersebut, yaitu:
1. Kategori pertama: Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK
SDM iptek merupakan pelaksana utama koordinasi riset dan inovasi di daerah yang melibatkan mitra kerja di daerah. Manajemen tata kelola SDM iptek sangat penting agar BRIDA/BAPPERIDA dapat menjalankan tusinya.
2. Kategori kedua: Manajemen Tata Kelola Kekayaan Intelektual (KI) dan Pemanfaatan Inovasi
KI merupakan indikator penting dalam membentuk daya saing daerah dan indeks inovasi BRIDA sesuai Peraturan BRIN Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Riset dan Inovasi Daerah, yang memiliki tugas untuk melakukan perlindungan dan pemanfaatan KI sebagai bagian dari membangun ekosistem riset dan inovasi di daerah.
3. Kategori ketiga: Manajemen Tata Kelola Kajian Berbasis Bukti
Kajian berbasis bukti disusun untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan permasalahan dan isu-isu strategis daerah. BRIDA diharapkan mampu mengelola kegiatan untuk mendukung penyusunan kajian berbasis bukti. BRIDA mampu melakukan sinkronisasi kajian yang dilakukan oleh perangkat daerah agar sinergis dan tidak tumpang tindih. BRIDA mengoordinir penyusunan Rencana Induk Pemajuan Iptek Daerah hingga ditetapkan oleh Kepala Daerah.
4. Kategori keempat: Manajemen Tata Kelola IDSD untuk Mendukung Perencanaan Pembangunan Daerah
Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan salah satu instrumen yang mengukur produktivitas daerah. Hasil analisa IDSD diharapkan mendorong sinergi program antar sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif. BRIN bertanggung jawab melakukan fasilitasi Bimbingan Teknis Pemanfaatan Data Informasi IDSD agar BRIDA mampu mengelola pemanfaatan IDSD menjadi salah satu dasar utama penyusunan dan penetapan kebijakan nasional maupun daerah.
Adapun apresiasi akan diberikan kepada:
1. Kategori pertama: Manajemen Tata Kelola SDM IPTEK
Penghargaan diberikan kepada BRIDA Provinsi Kalimantan Timur
BRIDA Provinsi Kalimantan Timur merupakan pionir dalam membangun dan mengelola SDM Iptek yang ada di daerah secara keseluruhan, baik SDM iptek daerah maupun SDM BRIN di daerah. BRIDA Provinsi Kalimantan Timur juga telah mengelola Jabatan Fungsional Analis Kebijakan di Provinsi Kalimantan Timur, termasuk mengelola SDM iptek Kabupaten dan Kota di seluruh Provinsi Kalimantan Timur. Kolaborasi dengan mitra kerja Pusat Riset di BRIN, Kementerian, dan beberapa Perguruan Tinggi telah dilakukan, termasuk pembentukan forum Analis Kebijakan se-Kalimantan Timur.
2. Kategori kedua: Manajemen Tata Kelola Kekayaan Intelektual dan Pemanfaatan Inovasi
Penghargaan diberikan kepada BRIDA Provinsi Jawa Tengah
BRIDA Provinsi Jawa Tengah merupakan satu-satunya BRIDA yang terdaftar sebagai sentra KI di DJKI-KemenkumHAM, dikuatkan dengan Perda tentang Perlindungan HKI, dan Pergub tentang Juklak Perlindungan Inovasi Daerah. BRIDA Provinsi Jawa Tengah secara konsisten dan berkelanjutan melakukan fungsi pengelolaan KI dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi. BRIDA Provinsi Jawa Tengah juga melakukan sosialisasi dan membina KI di Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
3. Kategori ketiga: Manajemen Tata Kelola Kajian Berbasis Bukti
a. Penghargaan Tingkat Provinsi diberikan kepada BRIDA Provinsi Sulawesi Tenggara
BRIDA Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan berbagai kegiatan kajian berbasis bukti dan kajian untuk penyusunan Rencana Induk Pemajuan Iptek Daerah, serta mengelola perpustakaan yang mengoleksi semua karya tulis skripsi dari seluruh universitas di Sulawesi Tenggara. Sehingga, menjadi sumber pengetahuan yang komprehensif. BRIDA Provinsi Sulawesi Tenggara mengelola jurnal online (open journal system) dan penerbitan buletin berkala, policy brief, diseminasi hasil riset berbasis website, rutin menyelenggarakan workshop kelitbangan, dan lomba-lomba inovasi.
b. Penghargaan Tingkat Kabupaten diberikan kepada BAPPERIDA Kabupaten Madiun
BAPPERIDA Kabupaten Madiun telah melakukan berbagai kegiatan kajian berbasis bukti. Di antaranya, kajian penentuan pakaian khas daerah, produk unggulan daerah, kajian optimalisasi pelayanan publik, serta kajian untuk penyusunan Rencana Induk Pemajuan Iptek Daerah.
c. Penghargaan Tingkat Kota diberikan kepada BAPPERIDA Kota Pangkalpinang
BRIDA Kota Pangkalpinang aktif dalam melakukan manajemen tata kelola kajian berbasis bukti, di antaranya melakukan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan lembaga riset lainnya, seperti: Kajian Infrastruktur dan Kebutuhan SDM Pendidik di jenjang SD dan SMP bersama Universitas Muhammadiyah Babel, Kajian Implementasi Sea Farming System berbasis Marine Kultur Cerdas bersama IPB dan Bappeda Provinsi Babel.
4. Kategori keempat: Manajemen Tata Kelola IDSD untuk Mendukung Perencanaan Pembangunan Daerah
a. Penghargaan Tingkat Provinsi diberikan kepada BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah
BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah merupakan pionir dalam fasilitasi Bimtek Pemanfaatan Data dan Informasi IDSD 2023. BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah aktif dalam berkoordinasi dengan BRIN untuk penyusunan kajian kolaboratif dan eksposisi produk unggulan daerah di lokasi rakor dan dilombakan, serta pemilihan daerah tempat rakor secara bergilir.
b. Penghargaan Tingkat Kabupaten diberikan kepada BAPPERIDA Kabupaten Tanggamus
BRIDA Kabupaten Tanggamus aktif dalam mengikuti fasilitasi konsultasi IDSD baik secara daring maupun luring. BRIDA Kabupaten Tanggamus juga aktif dalam mengikuti bimtek pemanfaatan data dan informasi IDSD. Sebagai tindak lanjut, telah dilakukan kajian analisis IDSD, khususnya pilar Kapabilitas Inovasi Kabupaten Tanggamus.
c. Penghargaan Tingkat Kota diberikan kepada BAPPERIDA Kota Dumai
BRIDA Kota Dumai aktif dalam mengikuti fasilitasi konsultasi IDSD baik secara daring maupun luring. BRIDA Kota Dumai juga aktif dalam mengikuti Bimtek Pemanfaatan Data dan Informasi IDSD. BRIDA Kota Dumai telah memiliki MoU antara Pemerintah Kota Dumai dengan Universitas Riau mengenai Penyusunan Perencanaan Pemberdayaan dan Penguatan Kapasitas Daya Saing UMKM Kota Dumai.