Jakarta, Portonews.com – Pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk mendukung sektor pertanian dan mencapai target swasembada pangan dengan memutuskan peningkatan kuantum pupuk pada anggaran tahun 2024. Keputusan tersebut diumumkan oleh Menteri Pertanian, Amran, setelah mengikuti rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
“Diputuskan dalam ratas, atas arahan Bapak Presiden, keputusan Bapak Presiden jumlah kuantum pupuk dari anggarannya tahun 2024 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton tahun 2024,” ujar Amran. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan pupuk yang memadai bagi para petani.
Amran menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi, yang ingin memastikan dukungan penuh bagi sektor pertanian. Ia menekankan bahwa dengan peningkatan kuantum pupuk, petani tidak perlu khawatir akan ketersediaan pupuk, memungkinkan mereka untuk lebih fokus meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada swasembada pangan nasional.
“Ini kabar baik, kabar untuk petani, seluruh petani Indonesia. Insyaallah petani tidak usah lagi risau, khawatir dengan pupuk,” ujarnya.
Menteri Pertanian juga memberikan kabar baik terkait ketersediaan beras dengan memperkirakan penambahan pasokan seiring dengan panen raya yang akan datang dalam beberapa bulan mendatang.
“Tanaman kita di bulan Desember, Januari, Februari itu kurang lebih di atas satu juta hektare. Artinya apa? Produksinya itu 3,5 juta ton diperkirakan di bulan Maret, kemudian bulan April dan Mei itu di atas daripada kebutuhan, jadi insyaallah aman,” ujarnya.
Amran juga menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengurangi dampak dari fenomena El Nino terhadap sektor pertanian. Salah satu strategi yang diimplementasikan adalah melakukan akselerasi tanam dengan pompanisasi di Pulau Jawa, memompa air sungai ke sawah-sawah tadah hujan, serta optimalisasi lahan rawa untuk meningkatkan produksi pangan.
“Kita melakukan akselerasi tanam dengan melakukan pompanisasi di Pulau Jawa, memompa air sungai yang ada, seperti Jawa timur, Sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan seterusnya, kita pompa ke sawah-sawah, upland, sawah-sawah tadah hujan itu kita pompa naik. Itu strategi untuk memitigasi risiko El Nino. Kemudian, yang kedua adalah kita optimalisasi lahan rawa yang IP-nya itu hanya satu kali, kita jadikan dua kali dan tiga kali,” tandasnya.
Keputusan pemerintah ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi para petani dan mendukung pencapaian target swasembada pangan yang menjadi fokus utama pemerintahan saat ini.