Jakarta, Portonews.com – Pendidikan vokasi kini semakin diakui sebagai jalur efektif dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia. Perubahan ini berperan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ali Said, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam acara “Bincang Santai dengan Media” pada Jumat (29/11), Ali mengungkapkan bahwa meskipun pengangguran di kalangan lulusan SMK masih cukup tinggi, lulusan pendidikan vokasi tingkat tinggi (PTV) menunjukkan angka pengangguran yang lebih rendah, bahkan hampir setara dengan lulusan perguruan tinggi umum.
Menurut Ali, “Jika melihat distribusi pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan, persentase pengangguran lulusan SMK dan perguruan tinggi vokasi justru lebih rendah dibandingkan dengan lulusan SMA. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan vokasi lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan pasar kerja.”
Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa kebijakan peningkatan kualitas pendidikan vokasi yang diselaraskan dengan kebutuhan industri merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kondisi kebekerjaan lulusan. Ia menambahkan, “Kebijakan peningkatan kualitas pendidikan vokasi yang lebih terarah dan selaras dengan kebutuhan industri merupakan faktor utama dalam memperbaiki kondisi kebekerjaan lulusan.” Oleh karena itu, peran industri dalam menyediakan kesempatan magang dan pelatihan kerja menjadi sangat penting dalam mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar tenaga kerja.
Seiring dengan transformasi pendidikan vokasi yang semakin berorientasi pada kebutuhan industri, hasil positif mulai tampak. Keselarasan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja terbukti telah berkontribusi pada perbaikan kondisi kebekerjaan lulusan vokasi dalam beberapa tahun terakhir.
Ali juga menambahkan bahwa kontribusi lulusan SMK dan PTV dalam pasar kerja cukup signifikan, dilihat dari angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). “Kondisi kebekerjaan lulusan vokasi terutama dari perguruan tinggi vokasi menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Kontribusi lulusan SMK dan PTV dalam pasar kerja juga terbilang signifikan jika dilihat dari TPAK. Bahkan, bagi lulusan SMK, angka partisipasi mereka meningkat signifikan dari 2022 hingga 2024,” ungkapnya.
Dengan berbagai indikator yang menunjukkan tren positif, pendidikan vokasi terus menjadi jalur penting bagi penciptaan tenaga kerja terampil yang mampu mendukung kemajuan ekonomi Indonesia.