Mataram, Portonews.com – Sebuah kapal pengangkut sembako mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Gili Meno, Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (16/9/2024). Insiden ini terjadi sekitar pukul 14.30 WITA, mengakibatkan kerugian materi berupa sembako yang tenggelam bersama kapal tersebut.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro, melalui Kasat Polair Iptu Sugi Jaya, menjelaskan kronologis kejadian. Kapal bernama Bahula, yang dinakhodai oleh Samsul dengan seorang anak buah kapal (ABK) bernama Rodip, bertolak dari Teluk Nara menuju Gili Meno pada pukul 14.00 WITA dengan muatan buah-buahan.
Kapal Mengalami Mati Mesin dan Tenggelam
Sekitar pukul 14.30 WITA, kapal Bahula mengalami kerusakan mesin di tengah perjalanan. Iptu Sugi Jaya menjelaskan bahwa akibat gelombang besar, air laut mulai masuk ke dalam kapal, menyebabkan kapal tersebut tenggelam dan terbalik. “Sehingga mengakibatkan kapal tenggelam dan terbalik,” ujar Iptu Sugi Jaya.
Beruntung, nahkoda dan ABK berhasil diselamatkan oleh rekan mereka yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Kapal yang tenggelam tersebut kemudian terbawa arus hingga perairan Pandanan, tepat di depan Hotel 51. Upaya penyelamatan dilakukan dengan sigap, dan korban manusia berhasil dihindari dalam insiden ini.
Tidak Ada Korban Jiwa
Iptu Sugi Jaya menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Dalam musibah dan kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” ungkapnya. Kapal yang tenggelam tersebut berhasil dievakuasi dengan aman dan dibawa ke Pantai Pandanan. Namun, kerugian material tidak dapat dihindari karena sembako yang diangkut ikut hilang dalam insiden tenggelamnya kapal.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan dan pengecekan kapal sebelum berlayar, terutama di wilayah perairan yang rawan dengan kondisi cuaca dan gelombang yang tidak menentu.
Evakuasi dan Langkah Penyelamatan
Perairan Gili Meno – Setelah kapal tenggelam dan terbawa arus ke perairan Pandanan, upaya evakuasi segera dilakukan oleh pihak terkait. Kapal Bahula yang telah tenggelam berhasil dievakuasi dengan aman oleh tim penyelamat ke Pantai Pandanan. Kasat Polair Iptu Sugi Jaya menyatakan bahwa proses evakuasi berlangsung tanpa hambatan yang berarti.
Proses penyelamatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Namun, kerugian material berupa sembako yang diangkut kapal tidak bisa dihindari. “Kerugian berupa hilangnya bahan sembako yang diangkut kapal tersebut,” ujar Iptu Sugi Jaya. Kejadian ini menjadi perhatian bagi otoritas pelayaran dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan keamanan dan pengecekan sebelum kapal berlayar, khususnya yang mengangkut barang-barang penting seperti sembako.
Pentingnya Keselamatan Pelayaran
Mataram – Menyusul kejadian ini, pihak kepolisian dan otoritas pelayaran mengingatkan kembali pentingnya keselamatan pelayaran di perairan NTB. Gelombang besar dan kondisi cuaca yang tidak menentu sering kali menjadi tantangan bagi kapal-kapal yang berlayar, khususnya kapal-kapal pengangkut barang yang rentan terhadap perubahan cuaca.
Kasat Polair Iptu Sugi Jaya mengimbau kepada seluruh pemilik kapal dan nahkoda untuk selalu memperhatikan kondisi kapal dan cuaca sebelum memutuskan berlayar. “Keamanan pelayaran adalah hal utama yang harus diperhatikan,” tegasnya. Dengan kondisi cuaca yang kerap berubah, kesiapan dan kelengkapan peralatan keselamatan menjadi faktor penting yang harus selalu diprioritaskan.
Langkah-Langkah Pencegahan Kedepannya
Perairan Gili Meno – Dalam menghadapi cuaca yang kerap berubah dan kondisi perairan yang tidak menentu, pihak kepolisian dan otoritas pelayaran akan terus mengawasi aktivitas pelayaran di wilayah NTB. Selain itu, edukasi dan pelatihan bagi nahkoda dan awak kapal akan ditingkatkan, guna meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi situasi darurat di laut.
Kejadian tenggelamnya kapal Bahula ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Diharapkan, dengan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik dan kesiapan yang lebih matang, insiden serupa dapat dihindari di masa mendatang. Keselamatan pelayaran bukan hanya tanggung jawab pihak otoritas, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh pelaku pelayaran di wilayah ini.