Jakarta, Portonews.com – Penurunan Harga Minyak Mentah Indonesia
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 353.K/MG.03/DJM/2024 tentang harga minyak mentah Indonesia untuk September 2024. Harga ICP turun sebesar 5,96 dolar AS dibandingkan Agustus, menjadi 78,51 dolar AS per barel. Agus Cahyono Adi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, menyampaikan hal ini pada Kamis (3/10/2024).
Penurunan Harga Minyak Dunia dan Pengaruhnya
Agus menjelaskan, penurunan ICP dipengaruhi oleh tren penurunan harga minyak mentah global, yang salah satunya disebabkan oleh berkurangnya permintaan dari Tiongkok. “Sentimen negatif terhadap ekonomi Tiongkok menyebabkan turunnya permintaan minyak mentah,” ujarnya. Indikator Caixin PMI Jasa Tiongkok pada September 2024 juga menunjukkan penurunan tajam dari estimasi pasar, menjadi 51,6.
Selain penurunan permintaan, kapasitas pengolahan minyak di Tiongkok berkurang 0,9 persen pada September 2024, menjadi 80,8 persen dari total kapasitas 8,4 juta barel per hari, yang turut mempengaruhi tren penurunan harga minyak.
Stabilnya Produksi dan Ekspor Minyak Dunia
Agus juga menyebutkan bahwa harga rata-rata minyak mentah dunia pada September 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan harga tersebut dipicu oleh stabilnya ekspor dan produksi minyak dari Libya setelah penunjukan pimpinan Bank Sentral Libya. Peningkatan ekspor minyak Irak juga mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir. “Ekspor minyak Irak mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir, meskipun tetap mematuhi kuota penurunan produksi OPEC+,” kata Agus.
Penurunan proyeksi permintaan minyak global oleh OPEC juga menjadi faktor lainnya. Dalam laporan publikasi September 2024, OPEC menurunkan estimasi permintaan global sebesar 80 ribu barel per hari menjadi dua juta barel per hari dibandingkan estimasi bulan sebelumnya.
Pasokan Minyak Meningkat
International Energy Agency (IEA) melaporkan bahwa pasokan minyak dunia naik sebesar 80 ribu barel per hari (mtm) pada Agustus 2024, menjadi 103,5 juta barel per hari. OPEC juga merevisi estimasi pasokan non-OPEC+ menjadi 53,07 juta barel per hari, naik sebesar 70 ribu barel per hari untuk tahun 2024.
Penurunan Kapasitas Kilang di Taiwan
Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak turut dipengaruhi oleh penurunan tingkat pengolahan kilang di Taiwan. Kapasitas kilang di Taiwan turun dari 760 ribu barel per hari (69,7 persen kapasitas) pada akhir Agustus 2024 menjadi 580 ribu barel per hari (53,2 persen kapasitas) pada akhir September 2024.