Jakarta, Portonews.com – Musibah tanah longsor yang melanda Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada Minggu (7/7/2024) pagi, mendapat respon sigap dari Tim Siaga Bencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Bergerak cepat, tim ini berkoordinasi dengan Tim Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango, Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI/POLRI, serta Manajemen Kontrak Karya PT Gorontalo Minerals untuk mempercepat penanganan bencana.
Kerjasama sigap antar pihak ini terbukti efektif dalam penanganan bencana. Tim SAR segera melakukan operasi pencarian dan evakuasi korban, sementara Tim Siaga Bencana KESDM membantu dalam koordinasi, logistik, dan distribusi bantuan.
“Kami turut prihatin atas musibah tanah longsor di Desa Tulabolo,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Laaynan Informasi Publik, dan Kerja sama KESDM, Agus Cahyono Adi di Jakarta, Selasa (9/7/2024). “KESDM berkomitmen untuk membantu pemulihan pasca bencana dan memastikan keselamatan warga terdampak.”
Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bolango, hingga pukul 18.00 WITA Senin (8/7/2024), tercatat sepuluh korban meninggal dunia, 43 orang masih dicari, 19 orang luka-luka, dan 23 orang selamat. Tim PT Gorontalo Minerals yang bekerja di wilayah Cabang Kiri dan Sungai Mak masih terjebak dan menunggu bantuan.
Tim ESDM Siaga Bencana – PT Gorontalo Minerals menerjunkan lima orang anggota tim penyelamatan, satu paramedis, satu operator alat berat. Bantuan alat berat berupa satu unit eskavator sudah dalam proses pengiriman menuju lokasi bencana dan diperkirakan akan sampai hari ini. Bantuan awal logistik yang diberikan berupa bahan makanan, air minum, dan obat-obatan.
Karena hujan lebat di lokasi, pencarian untuk sementara dihentikan. Longsor menyebabkan beberapa lokasi mengganggu komunikasi. Hanya jalur Selatan yang dapat digunakan untuk mengangkut bantuan logistik dan alat berat. PT Gorotalo Minerals telah bekerja sama dengan Tim Tanggap Darurat Kementerian ESDM untuk menyelesaikan tahap evaluasi di lokasi bencana longsor dan bersiap untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban.
Namun upaya tanggap darurat masih terus dilakukan. Tim SAR masih mencari korban yang masih belum ditemukan. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar juga terus didistribusikan kepada para pengungsi.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap bencana alam, terutama selama musim penghujan. Dan diminta untuk mengikuti arahan petugas terkait dan tidak memasuki wilayah berbahaya,” tutup Agus Cahyono Adi.