Jakarta, Portonews.com – Sebuah peristiwa dramatis terjadi pada Selasa malam (16/1) di Jalan Tuna Dermaga Barat Ujung, RT. 020/RW. 017, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Sebuah kapal nelayan dilaporkan terbakar hebat, mengejutkan warga sekitar dan petugas keamanan pelabuhan. Api yang melalap kapal itu baru berhasil dipadamkan pada Rabu (17/1/2024) dini hari, sekitar pukul 00.50 WIB.
Dalam keterangan resmi, Badan Penanggulangan Kebakaran (Damkar) Jakarta Utara mengungkapkan dugaan bahwa kapal nelayan tersebut terbakar akibat korsleting listrik di bagian mesin. Humas Damkar Jakarta Utara menyatakan, “Pada pukul 00.50 WIB (17/1) pemadaman pada kapal tersebut dinyatakan selesai. Adapun dugaan sementara kapal terbakar karena korsleting listrik di bagian mesin” (sumber: @humasjakfire).
Laporan Petugas Keamanan Pelabuhan
Peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh petugas keamanan pelabuhan, yang melihat kapal nelayan terbakar. Mereka segera menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk meminta bantuan. Damkar Jakarta Utara merespons laporan tersebut dengan mengirimkan satu unit dan lima personel ke lokasi kejadian. Operasi pemadaman dimulai pada pukul 23.25 WIB (16/1), dan dalam waktu 20 menit, api berhasil dilokalisir.
Proses Pemadaman dan Analisis Damkar
Damkar menjelaskan bahwa setelah berhasil dilokalisir, pemadaman masuk ke tahap pendinginan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengurai material yang mudah terbakar, sehingga tidak menyisakan api ataupun asap. Dengan demikian, risiko kembali terbakarnya kapal dapat diminimalisir. Analisis Damkar menunjukkan bahwa konsleting listrik di bagian mesin menjadi dugaan utama penyebab kebakaran ini.
Penguatan Pengawasan dan Pencegahan:
Seiring meningkatnya insiden kebakaran kapal, penguatan pengawasan di pelabuhan menjadi sangat penting. Pihak berwenang, termasuk Damkar Jakarta Utara, disarankan untuk meningkatkan patroli rutin dan pengawasan terhadap kondisi teknis kapal yang bersandar di dermaga.
Pelatihan Keamanan Bagi Nelayan:
Memberikan pelatihan keamanan kepada para nelayan terkait penggunaan listrik dan perawatan mesin kapal dapat mengurangi risiko korsleting listrik. Pengetahuan mereka tentang tindakan pencegahan kebakaran juga perlu ditingkatkan untuk menghadapi situasi darurat.
Kesimpulan:
Peristiwa kebakaran kapal nelayan di Dermaga Barat Jakut menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan di wilayah pelabuhan. Dugaan korsleting listrik di bagian mesin menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman dan tindakan preventif di kalangan nelayan. Damkar Jakarta Utara telah berhasil merespons cepat dan efektif, namun, langkah-langkah preventif harus ditingkatkan untuk mengurangi kemungkinan kejadian serupa di masa depan. Semua pihak terkait, termasuk otoritas pelabuhan dan komunitas nelayan, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mengurangi risiko kebakaran kapal.