Jakarta, Portonews.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan sigap melakukan penanganan ceceran di wilayah perairan Kampung Atas Air sesuai Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat (PPKD) yang berlaku di Perusahaan.
Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communications, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Dodi Yapsenang, “Sesuai prosedur keselamatan perusahaan, apabila terdapat hazard keselamatan di sekitar wilayah operasional kilang dari manapun sumbernya, tentunya kami segera lakukan penanggulangan terlebih dahulu sebagai upaya pengendalian. Upaya yang sudah dilakukan saat ini adalah melokalisir cairan menggunakan oil boom dan melakukan penyedotan menggunakan vacum truck,” kata Dodi.
Kejadian ini tidak mengganggu kondisi stok dan komitmen KPI terkait produksi BBM. Dodi juga menyampaikan KPI Unit Balikpapan berterima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu proses penanggulangan ini untuk menjaga Kilang. Warga secara swadaya bersama Pertamina, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Kelurahan Margasari dan Baru Tengah berkoordinasi untuk melakukan penanggulangan ini agar tidak meluas lagi.
Saat ini upaya pembersihan masih terus dilakukan untuk mencegah ceceran terbawa arus ke lokasi perairan yang lebih jauh. KPI juga akan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang untuk mengetahui penyebab dan asal ceceran.
“Operasional kilang tetap berjalan dengan normal. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat atas kepeduliannya telah bersama-sama melakukan penanggulangan. Kami terus melakukan upaya penanggulangan dan melakukan pengecekan lingkungan di sekitar lokasi,” kata Dodi.
Sebagai informasi, pada Jumat malam (24/5/2024) telah terjadi tumpahan minyak di Sungai Balikpapan Barat berasal dari kilang. Tumpahan minyak ini menyebar di pemukiman penduduk Atas Air Kelurahan Marga Sari.
Ketua RT 6 Margasari, Sani mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga sejak pagi. “Diduga ini limbah minyak, tapi tidak tahu asal muasalnya dari mana,” kata Sani.
Usai memastikan dugaan itu, Sani langsung mengingatkan kepada warga yang tinggal di pemukiman atas air Margasari untuk berhati-hati. Termasuk tidak membuang puntung rokok di lokasi limbah.
“Jangan sampai akibat limbah ini menyebabkan kebakaran di kawasan tempat tinggal kami,” ujar Sani.
Sani bilang, warga di pemukiman atas air sangat terganggu dengan aroma limbah yang menyengat. Selain itu juga berimbas pada mata pencaharian, yang mana banyak warga bergantung pada perairan.
Saat ini ada 30 Warga Kelurahan Marga Sari dan 20 Warga Kelurahan Baru Tengah membantu menetralisir tumpahan minyak di wilayahnya.
Warga secara swadaya bersama Pertamina, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Mitra Binaan CSR PT KPI Unit Balikpapan Kampung Siaga Bencana (KSB) serta Kelurahan Marga Sari dan Baru Tengah berkoordinasi untuk melakukan penanggulangan ini agar tidak meluas lagi.