Jakarta, Portonews.com – Harga minyak mentah bervariasi dengan kecenderungan menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia naik setelah produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun.
Dikutip dari Investing.com, Selasa (2/4/2024), minyak dunia acuan WTI untuk kontrak Mei 2024 naik 0,30 persen ke level USD83,96 per barel. Kemudian minyak dunia acuan Brent untuk kontrak Juni 2024 turun 0,02 persen ke level USD87,71 per barel.
Kenaikan harga minyak dunia ditopang produksi minyak OPEC yang turun pada Maret. Survei Reuters mencerminkan penurunan ekspor minyak dunia dari Irak dan Nigeria dengan latar belakang pengurangan pasokan sukarela yang sedang berlangsung oleh beberapa anggota yang sepakat dengan aliansi OPEC+ yang lebih luas.
OPEC sudah memproduksi 26,42 juta barel per hari (bph) bulan lalu, turun 50 ribu barel per hari dari Februari, berdasarkan survei yang didasarkan pada data pelayaran dan informasi dari sumber-sumber industri.
Beberapa anggota OPEC+, termasuk OPEC, Rusia dan sekutu lainnya, melakukan pemotongan baru pada Januari untuk mengatasi kelemahan ekonomi dan meningkatkan pasokan di luar kelompok tersebut. Produsen setuju untuk mempertahankannya hingga akhir Juni.
Panel yang terdiri dari para menteri utama OPEC+ meninjau pasar dan produksi anggotanya, dan diperkirakan tidak akan merekomendasikan perubahan kebijakan apa pun menjelang pertemuan penuh kelompok berikutnya yang ditetapkan pada 1 Juni 2024.
Penurunan produksi Irak dan Nigeria
Survei tersebut menemukan penurunan produksi terbesar pada Maret terjadi di Irak dan Nigeria. Produksi minyak Nigeria juga menurun karena Kilang Dangote menerima lebih banyak kargo minyak.
Irak bulan lalu berjanji untuk menurunkan ekspor untuk mengimbangi produksi di atas target OPEC, sebuah janji yang akan mengurangi pengiriman sebesar 130 ribu barel per hari mulai Februari.
Survei Reuters bertujuan untuk melacak pasokan ke pasar dan didasarkan pada data pengiriman yang disediakan oleh sumber eksternal, data arus LSEG, informasi dari perusahaan yang melacak arus seperti Petro Logistics dan Kpler, dan informasi yang diberikan oleh sumber di perusahaan minyak, OPEC dan konsultan.