Jakarta, Portonews.com-Memaknai kemerdekaan Indonesia bisa melalui banyak cara. Mengingat bagaimana para pendahulu bangsa ini berjuang agar rakyat terbebas dari penjajahan juga dengan berbagai tindakan, baik itu perang maupun diplomasi. Termasuk dengan bermusik.
Untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-79 tahun, Museum Layang- Layang Indonesia (MLLI) bersama Dana Indonesiana dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, serta LPDP Kementerian Keuangan RI menggelar acara Keroncong Merdeka, bertempat di Museum Layang-Layang Indonesia, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
“Memang setiap bulan kami selalu mengadakan acara, bulan ini kebetulan kami mengadakan acara Keroncong Merdeka, karena dalam rangka kemerdekaan,” kata Endang Ermawati, Pendiri dan Kepala Museum Layang-Layang Indonesia.
Dalam kesempatan ini, MLLI turut menggandeng PAS Rekadaya dan Keroncong de’POESPO. Seperti diketahui, bertahun telah berlalu sejak revolusi dan perjuangan kemerdekaan membara di seluruh pelosok Indonesia.
Keroncong tetap hidup, walau semakin menipis penikmatnya. Lagu-lagu keroncong pun digubah dengan menyerap aneka lagu dari ranah musik yang berbeda. Seperti setiap perubahan sosial[1]budaya yang dialami semua bangsa, segala sendi kehidupan memang akan selalu berubah, berkembang, berupaya menjadi lebih baik, walau kadang terjadi pula penurunan nilai-nilai budaya dan kehidupan. Melestarikan keroncong, kini menjadi perjuangan tersendiri.
Widjanarko Puspoyo, Founder Keroncong de’Poespo mengatakan, Keroncong de’Poespo merupakan kontemporer yang sudah dimodifikasi dengan musik pop dan jazz. Meski demikian, seluruh alat musik yang dimainkan masih asli keroncong, tidak ada alat musik modern.
“Ini adalah perpaduan alat musik tradisional dengan keroncong. Kami menjaga ini sebagai identitas kami, berbeda dengan yang modern yang biasanya menggunakan organ dan drum,” ujar Widjanarko, saat ditemui wartawan.
Diharapkan, musik keroncong tidak terlupakan dan tetap hidup ditengah-tengah masyarakat. Karena tidak dapat dipungkiri keberadaan keroncong sudah semakin meredup di era sekarang.