Post Views: 707
Jakarta, Portonews.com – Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa pada November 2024 inflasi tahunan (y-on-y) tercatat sebesar 1,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33.
Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Tengah dengan angka 4,35 persen, sementara inflasi terendah ditemukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang hanya 0,22 persen.
Amalia mengungkapkan dalam konferensi pers pada Senin (2/12/2024) bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi faktor utama yang mendorong inflasi pada bulan November 2024, dengan kontribusi sebesar 0,22 persen.
“Komoditas bawang merah, tomat, dan daging ayam ras kembali inflasi setelah dua bulan terakhir. Sedangkan minyak goreng mengalami inflasi sejak Juli 2024, dengan tingkat inflasi November merupakan tingkat inflasi tertinggi sepanjang 2024,” jelas Amalia.
Kelompok yang menyumbang inflasi berikutnya pada November 2024 adalah perawatan pribadi dan kebutuhan lainnya, dengan kontribusi sebesar 0,04 persen. Komoditas emas perhiasan juga tercatat mengalami inflasi sebesar 2,87 persen, yang turut berkontribusi pada inflasi sebesar 0,04 persen.
Amalia menyebutkan bahwa sejak September 2023, harga emas perhiasan terus mengalami kenaikan inflasi hingga Oktober 2024, yang sudah berlangsung selama 15 bulan.
Selain itu, Amalia juga menjelaskan bahwa ada kelompok pengeluaran yang justru mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yang turun sebesar 0,28 persen.
Amalia menambahkan bahwa tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada November 2024 tercatat sebesar 0,30 persen, sementara tingkat inflasi year to date (y-to-d) pada bulan yang sama adalah 1,12 persen.
“Sedangkan tingkat inflasi y-on-y komponen inti November 2024 sebesar 2,26 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,17 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 2,09 persen,” ucap Amalia, dilansir dari laman infopublik.id, Senin (2/12/2024).
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait