Jakarta, Portonews.com – Indonesia mencatatkan ekspor produk kakao sebesar 340,14 ribu ton dengan nilai mencapai USD1,2 miliar di tahun 2023. Meskipun demikian, negara ini juga mengimpor produk kakao dalam jumlah yang hampir sama, yakni 340,45 ribu ton dengan nilai USD979 juta. Data ini menunjukkan keseimbangan antara ekspor dan impor yang menyoroti tantangan dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk kakao dalam negeri.
Dalam upaya memperkuat sektor kakao, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dijadwalkan hadir di Cocoa Association of Asia-International Cocoa Conference Exhibition (CAA-ICCE) 2024 yang diselenggarakan pada 12-13 September 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura. Acara ini diharapkan menjadi titik temu bagi pelaku industri kakao internasional untuk mendiskusikan masa depan industri tersebut. Konferensi ini mengangkat tema “A Confluence for Positive Change” yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Salah satu agenda penting yang akan dihadiri Mendag adalah pertemuan dengan pelaku usaha sektor kakao global, termasuk Chairman Cocoa Association of Asia (CCA) Elie Fouché, Direktur Eksekutif International Cocoa Organization Michel Arrion, serta Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arief Susanto. “Dalam pertemuan tersebut, kami akan berdiskusi mengenai kebijakan nasional dalam mendukung pertumbuhan sektor kakao di Indonesia. Selain itu, kami akan mendengarkan program dan kegiatan CAA yang dapat dikolaborasikan dengan pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi dari Kemendag pada Kamis, 12 September 2024.
Konferensi CAA-ICCE 2024 sendiri dihadiri oleh sekitar 500 peserta, terdiri dari pimpinan perusahaan, asosiasi, industri, peneliti, dan pembuat kebijakan. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara pemangku kepentingan di sektor kakao. Salah satu fokus utama adalah mencari strategi untuk mendukung industri kakao yang lebih berkelanjutan, di tengah tantangan perubahan iklim global dan kemajuan teknologi.
Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional, Reza Pahlevi Chairul, juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam industri ini. “Konferensi ini diharapkan dapat membantu berkontribusi mengatasi permasalahan serta memperkuat sektor kakao berkelanjutan dan inklusif,” ungkap Reza.
Sementara itu, CAA sebagai penyelenggara konferensi berfokus pada mempercepat pertumbuhan industri kakao dan cokelat, dengan tujuan mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam budidaya dan pengolahan kakao. Wakil-wakil Indonesia yang tergabung dalam CAA antara lain Asosiasi Kakao Indonesia, Barry Callebaut Indonesia, Cargill Indonesia, dan Mondelez Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan juga dijadwalkan meresmikan area pameran Cocoa Village, yang merupakan platform untuk berdiskusi langsung dengan para petani kakao Indonesia. Kehadirannya menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat sektor kakao, baik dari sisi produksi maupun kolaborasi internasional.