Jakarta, Portonews.com – Dalam sebuah pernyataan tegas, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada isu-isu lingkungan, hak asasi manusia, dan energi, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC) yang dipimpin oleh Jepang. Inisiatif yang diklaim sebagai bagian dari upaya menuju netralitas karbon ini, menurut Walhi, tidak lebih dari “greenwashing” atau upaya pencitraan hijau yang menyembunyikan dampak negatif yang lebih luas.
Walhi menilai bahwa inisiatif AZEC, yang digadang-gadang sebagai langkah menuju dekarbonisasi, justru akan memperkaya korporasi besar yang selama ini meraup keuntungan dari eksploitasi sumber daya alam. Mereka memperingatkan bahwa AZEC tidak hanya berpotensi memperpanjang penggunaan energi fosil di Indonesia, tetapi juga membawa “solusi palsu” untuk perubahan iklim yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat adat dan komunitas lokal. Lebih parahnya lagi, inisiatif ini dijalankan tanpa adanya partisipasi bermakna dari masyarakat yang paling terdampak, yaitu masyarakat adat, komunitas lokal, dan kelompok masyarakat sipil Indonesia.
Dalam seruannya, Walhi meminta pemerintah Jepang dan Indonesia untuk segera membatalkan inisiatif AZEC. Mereka menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya mengancam keselamatan lingkungan dan komunitas, tetapi juga berpotensi menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, perampasan lahan, deforestasi, dan bahkan jebakan utang bagi Indonesia.
AZEC hanya akan membawa masalah bagi demokrasi, lingkungan hidup, dan masyarakat di Indonesia. Mereka menekankan pentingnya transparansi, keterbukaan informasi, dan partisipasi publik yang bermakna dalam setiap inisiatif transisi energi. Walhi mendesak agar pemerintah Jepang dan Indonesia bekerja sama untuk mendukung dekarbonisasi yang cepat, adil, dan merata, dengan melibatkan masyarakat setempat secara aktif.
Inisiatif seperti AZEC hanya akan memperburuk krisis yang ada jika tidak dirancang dengan melibatkan dan menghormati hak-hak masyarakat yang paling terdampak. Dekarbonisasi sejati hanya bisa dicapai melalui pendekatan yang inklusif, transparan, dan adil.
Sumber : Walhi