Jakarta, Portonews.com – Universitas Gadjah Mada (UGM), berkolaborasi dengan Pusat Unggulan Regional (RCE) Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan Daerah Istimewa Yogyakarta dan RCE Tongyeong dari Korea Selatan, meluncurkan proyek untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah laut di pesisir selatan Indonesia.
Proyek ini melibatkan pelatihan peningkatan kapasitas di Desa Karangwuni dan Desa Bugel, Kulonprogo, Yogyakarta, yang diikuti oleh mahasiswa UGM dan Gyeongnam International Development Cooperation Center (GNIDCC).
Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, khususnya terkait sampah di pesisir selatan Indonesia. “Apalagi permasalahan sampah menjadi isu utama di Yogyakarta karena kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah penuh, memperburuk kondisi lingkungan kita,” jelasnya, seperti dilansir dari laman resmi UGM.
Rustamaji juga menekankan bahwa lokasi pelatihan di Desa Karangwuni sangat relevan, mengingat mayoritas penduduk desa tersebut adalah nelayan yang terdampak langsung oleh masalah sampah laut. “Diharapkan melalui pelatihan ini, kesadaran masyarakat lokal dapat meningkat untuk menjaga ekosistem laut dan menerapkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan ini tidak hanya terbatas pada pelatihan, tetapi juga mencakup seminar dan lokakarya yang bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD). Dalam sesi pelatihan, mahasiswa UGM dan Korea Selatan juga melakukan sosialisasi di SD Negeri Karangwuni, mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan laut dan dampak negatif sampah laut.
Di antara mahasiswa yang terlibat adalah Maidira Marsa Rabbani dan rekan-rekannya dari Fakultas Biologi UGM. Maidira menekankan pentingnya kolaborasi lintas kelompok untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah. “Dengan membangun budaya tanggung jawab lingkungan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekosistem pesisir dan mempromosikan praktik berkelanjutan di kalangan penduduk setempat,” ungkapnya.
Kepala Dukuh Karangwuni, R. Subagya, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah menjaga ekosistem laut di desanya. Ia berharap siswa semakin menyadari pentingnya menjaga lingkungan laut. “Sebagai warga Desa Karangwuni, kita harus menjadi contoh dalam menjaga laut. Sampah yang kita buang ke laut akan kembali kepada kita, mempengaruhi hasil tangkapan ikan dan lingkungan tempat tinggal kita. Mari kita bersama-sama belajar menjaga laut agar tetap bersih untuk masa depan kalian dan anak cucu kita,” pungkasnya.