Jakarta, Portonews.com – Tumpahan minyak di perairan selatan Singapura telah menyebar ke beberapa wilayah pesisir dan mengancam ekosistem laut setempat. Pihak berwenang mengumumkan bahwa upaya pembersihan sedang diperkuat untuk mengatasi dampak dari peristiwa tersebut.
Insiden tumpahan minyak terjadi pada Jumat (14/6) di pelabuhan selatan Pasir Panjang. Sebuah kapal keruk berbendera Belanda menabrak kapal bunker berbendera Singapura yang sedang berhenti, menyebabkan minyak tumpah ke laut. Meski kebocoran telah berhenti, dampaknya telah meluas.
“Dengan adanya arus pasang surut, minyak telah mencapai garis pantai di beberapa lokasi, termasuk Sentosa, Cagar Alam Labrador, Kepulauan Selatan, Dermaga Marina Selatan, dan Taman Pantai East Coast,” jelas pihak berwenang dalam pernyataannya pada Sabtu (15/6) . Minyak juga ditemukan di perairan sekitar Sister’s Islands Marine Park, kawasan perlindungan laut seluas 400.000 meter persegi.
Sebagai pusat pelayaran dan pengisian bahan bakar global, Singapura kini menghadapi tantangan besar. Dampak lingkungan dari tumpahan ini masih belum pasti, namun The Straits Times melaporkan bahwa nelayan setempat khawatir akan peningkatan jumlah kematian ikan dalam beberapa hari ke depan.
Andrew Dixon, pengelola resor ramah lingkungan Singapura, menekankan seriusnya insiden ini. “Tumpahan minyak sebesar ini jarang terjadi. Pihak berwenang harus menerapkan hukuman yang tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujarnya. “Ini sungguh merupakan pelanggaran yang serius,” jelasnya.
Sumber : Reuters