Jakarta, Portonews.com – Pasca insiden anomali jalur pipa yang menghubungkan Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A – MGS Balongan KP 10 yang berlokasi di Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu pada Sabtu (15/6/2024), Pertamina EP (PEP) Jatibarang Field dengan cepat dan responsif mengatasi insiden tersebut di hari yang sama. Berbagai prosedur ditempuh antara lain pemasangan safety line di area kebocoran serta pemasangan clamp untuk menghentikan kebocoran. Crew oilspil secara intensif berkoordinasi untuk melakukan clean up di area terdampak ceceran crude oil dengan menggunakan oil boom untuk meminimalisir area terdampak.
Pjs Head of Communication, Relations & CID Zona 7, Asep M. Abioga menegaskan bahwa tim teknis Pertamina EP terus memonitor kondisi jalur pipa dan memastikan tingkat keamanan sesuai dengan prosedur keselamatan. “Alhamdulillah Dengan kemampuan peralatan dan juga kapabilitas perusahaan, kendala yang muncul bisa teratasi dan tidak berdampak ke masyarakat. Bagi Pertamina EP, keselamatan masyarakat dan lingkungan merupakan prioritas utama pada setiap kegiatan operasional,” tutupnya.
Seperti diketahui, ditemukan tumpahan minyak mentah berceceran di sungai dan irigasi di Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Minyak itu diduga berasal dari rembesan pipa milik Pertamina yang bocor.
Gendon (42), warga Desa Lombang, mengatakan minyak tersebut mulai terlihat pada Jumat (14/6/2024). Kondisinya makin parah pada Sabtu (15/6/2024). Warga pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat pemerintah dan Pertamina. “Saat pulang dari melaut, kaget lihat sudah banyak berceceran,” ujar Gendon kepada Tribun, Minggu (16/6/2024).