Jakarta, Portonews.com – Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah di awal tahun 2024, Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Upaya ini dilakukan bersama lintas Kementerian/Lembaga (K/L) termasuk BMKG, BRIN, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, dan sektor lainnya, setelah hasil rapat koordinasi pada 21 Desember 2023.
Rapat koordinasi tersebut melibatkan BMKG yang memberikan informasi prakiraan cuaca awal tahun 2024, dengan potensi curah hujan sedang hingga sangat tinggi di wilayah pulau Jawa dan Indonesia lainnya. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengirimkan surat rekomendasi kepada Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dan kepala daerah se-pulau Jawa untuk segera melakukan antisipasi dan mitigasi bencana.
BNPB, melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB, membentuk tim dan melaksanakan TMC berdasarkan surat Instruksi Langsung IL Ka. BNPB Nomor: B-646/KA BNPB/PD.0104/12/2023 pada 31 Desember 2023. Posko utama di Base Ops Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, dipilih untuk memantau wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Operasi TMC dimulai pada 3 Januari dengan dukungan pesawat Cessna 208 Caravan BNPB yang menaburkan Natrium Clorida (NaCl) atau garam dapur di atas langit wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sukabumi. Pada 4 Januari, operasi dilakukan sebanyak dua kali sortie menyisir wilayah Selat Sunda, Laut Jawa, Kepulauan Seribu, Banten, dan Kabupaten Pandeglang. Satelit GSMaP pada 4 Januari menunjukkan curah hujan ringan hingga sangat lebat di wilayah Jawa bagian barat.
Pada 5 Januari, operasi TMC kembali dilakukan dua kali sorti, menyasar wilayah Laut Jawa. Hari ini, 6 Januari, dilakukan tiga kali sorti di wilayah Selat Sunda, Teluk Jakarta, Laut Jawa, dan perairan selatan Pulau Jawa.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, menjelaskan bahwa TMC adalah upaya ikhtiar bangsa untuk meminimalisir dampak risiko bencana hidrometeorologi. Meski operasi ini dilakukan, Agus menekankan bahwa masyarakat dan pemerintah daerah tetap wajib melakukan upaya mitigasi, peningkatan kesiapsiagaan, dan antisipasi lainnya.
Operasi TMC di wilayah luar Jawa akan dievaluasi, sesuai rekomendasi BMKG dan BRIN untuk pembagian wilayah pelaksanaannya. Operasi ini akan berlangsung hingga Senin, 8 Januari, dan dapat diperpanjang berdasarkan rekomendasi lanjutan dari berbagai pihak terkait.