Jakarta, Portonews.com – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyoroti urgensi pemantauan sampah laut sebagai dasar penyusunan kebijakan dan untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) berperan aktif dalam pengumpulan data tersebut.
Dalam sesi bimbingan teknis daring mengenai pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir serta laut yang digelar beberapa waktu lalu, Arum Prajanti, Pengendali Dampak Lingkungan Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH, mengungkapkan bahaya yang ditimbulkan sampah laut terhadap ekosistem, termasuk terhadap hewan laut dan ikan yang dikonsumsi oleh manusia.
“Untuk mendapatkan data yang menggambarkan secara keseluruhan kondisi Indonesia, dibutuhkan dukungan dari pemda dalam melakukan pengambilan sampel,” tegas Arum, seperti dilansir dari laman Antara. Menurutnya, kolaborasi ini sangat penting karena jika hanya mengandalkan pusat, jangkauan pemantauan akan terbatas.
Pemantauan sampah laut dilakukan dengan mengumpulkan sampel yang dibedakan menjadi empat kategori: sampah mikro (di bawah 0,5 cm), meso (0,5 hingga 2,5 cm), makro (2,5 cm hingga 1 m), dan mega (di atas 1 m). Namun, saat ini, pemantauan untuk sampah meso dan makro hanya dilaksanakan di dua pantai di 23 provinsi, sehingga belum memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kondisi sampah laut di wilayah-wilayah tersebut.
Arum menambahkan, “Seandainya pemerintah daerah juga melakukan pemantauan, pastinya datanya akan lebih komprehensif dan lebih mewakili.”
Sumber utama sampah laut sebagian besar berasal dari daratan. Ini termasuk pembuangan sembarangan di dekat pesisir dan limbah perkotaan yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, aktivitas pariwisata di sekitar pesisir turut menyumbang masalah ini. Sementara itu, sumber sampah dari laut lebih sering berasal dari kegiatan perikanan, kapal angkutan barang, serta anjungan minyak dan gas lepas pantai.
“Makanya kita pernah mengusulkan jika memungkinkan, adanya jaring sampah dari muara sebelum sampah masuk ke laut,” ujar Arum, mencerminkan harapan untuk langkah-langkah preventif dalam menjaga kebersihan laut.
Melalui inisiatif ini, KLH berharap dapat mendorong kesadaran dan aksi nyata di tingkat daerah untuk mengatasi masalah pencemaran laut yang semakin mengkhawatirkan.