Post Views: 880
Jakarta, Portonews.com – Setiap tanggal 2 Desember, dunia memperingati Hari Pencegahan Polusi Sedunia (World Pollution Prevention Day). Hari ini diperingati untuk mengingatkan kesadaran akan bahaya polusi yang semakin meningkat dan dampaknya yang sangat merusak bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Peringatan ini juga menjadi ajakan untuk bertindak bersama demi menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat. Mengurangi polusi adalah salah satu langkah penting untuk menjaga keseimbangan alam dan kualitas hidup kita.
Sejarah Hari Pencegahan Polusi Sedunia
Peringatan ini dimulai sebagai respon terhadap tragedi Gas Bhopal pada tahun 1984. Tragedi tersebut merupakan bencana industri besar yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan lingkungan yang parah. Kebocoran gas yang terjadi pada malam 2–3 Desember 1984 di pabrik pestisida Union Carbide India Limited (UCIL) di Bhopal, India, menjadi penyebab tragedi ini.
Tragedi ini masih diingat sebagai salah satu bencana industri paling parah di dunia. Lebih dari 500.000 orang terpapar gas metil isosianat (MIC) yang sangat berbahaya. Gas beracun ini menyebar ke berbagai daerah di sekitar pabrik dan menyebabkan dampak yang sangat serius.
10 Negara dan Kota Indonesia dengan Polusi Tertinggi
Polusi udara menjadi tantangan besar di banyak negara, dengan kualitas udara yang buruk berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Berdasarkan data AQI tahun 2023, beberapa negara dengan tingkat polusi udara tertinggi adalah Bangladesh, Chad, Kuwait, India, Pakistan, Mesir, Mali, Rwanda, Uni Emirat Arab, dan Laos. Udara yang tercemar di negara-negara ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, seperti gangguan pernapasan hingga penyakit kronis.
Di Indonesia, polusi udara juga menjadi perhatian, terutama di kota-kota besar. Berdasarkan data AQI dan PM2,5 per 2 Desember 2024 dari IQ Air, kota-kota seperti Krian (Jawa Timur), Tangerang Selatan (Banten), Bandung (Jawa Barat), Depok (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), Tangerang (Banten), Jakarta (DKI Jakarta), Denpasar (Bali), Badung (Bali), dan Pekanbaru (Riau) memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Penyebab utama polusi di kota-kota ini meliputi emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, serta pembakaran sampah yang tidak terkendali, yang berkontribusi pada menurunnya kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
Tragedi Polusi Bersejarah di Berbagai Belahan Dunia
- Polusi Air
Penyakit Minamata yang terjadi di Jepang pada tahun 1956 menjadi salah satu tragedi besar akibat polusi air. Penyakit ini muncul karena limbah merkuri yang dibuang oleh pabrik kimia Chisso Corporation ke perairan Teluk Minamata sejak tahun 1932. Merkuri tersebut mencemari ikan dan kerang yang dikonsumsi masyarakat setempat, menyebabkan ribuan orang menderita kerusakan sistem saraf, kebutaan, kelumpuhan, bahkan kematian. Tragedi ini menjadi peringatan penting tentang bahaya limbah industri dan membangkitkan perhatian global terhadap pengelolaan limbah beracun. - Polusi Udara
Tragedi Great Smog di London pada tahun 1952 menjadi peristiwa kelam yang menunjukkan dampak buruk polusi udara. Kabut tebal yang tercipta dari emisi rumah tangga, pabrik, dan kendaraan akibat penggunaan batu bara selama musim dingin menutupi kota. Kabut ini mengandung partikel beracun yang menyebabkan sekitar 12.000 orang meninggal dalam beberapa minggu karena gangguan pernapasan. Peristiwa ini mendorong lahirnya Clean Air Act pada tahun 1956 di Inggris, sebagai langkah awal dalam mengendalikan polusi udara. - Polusi Tanah
Tragedi Love Canal di New York, Amerika Serikat, pada tahun 1978, menjadi contoh nyata bahaya polusi tanah. Selama bertahun-tahun, perusahaan Hooker Chemical membuang limbah kimia beracun di lokasi tersebut, yang kemudian dijadikan area perumahan. Limbah tersebut mencemari tanah dan lingkungan, menyebabkan ratusan keluarga menderita penyakit serius seperti kanker dan cacat lahir. Peristiwa ini memaksa ribuan warga untuk direlokasi dan mendorong lahirnya Superfund Act di AS, yang bertujuan menangani lokasi-lokasi pencemaran. - Polusi Laut
Tumpahan minyak Exxon Valdez di Alaska pada tahun 1989 menciptakan kerusakan besar pada ekosistem laut. Kapal tanker tersebut menabrak karang di Prince William Sound, menyebabkan lebih dari 41 juta liter minyak tumpah ke laut. Ribuan burung laut, mamalia laut, dan ikan mati akibat kerusakan ekosistem yang parah. Peristiwa ini memunculkan regulasi yang lebih ketat tentang pengelolaan dan pencegahan tumpahan minyak. - Polusi Radioaktif
Bencana Chernobyl pada tahun 1986 di Ukraina adalah salah satu tragedi terbesar akibat polusi radioaktif. Ledakan reaktor nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl melepaskan radiasi dalam jumlah besar ke atmosfer. Ribuan orang harus dievakuasi, dan wilayah di sekitar lokasi menjadi tidak layak huni hingga saat ini. Dampaknya juga dirasakan melalui berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, di kalangan penduduk sekitar. Tragedi ini mengingatkan dunia tentang risiko besar dari kegagalan teknologi nuklir dan pentingnya keamanan yang ketat. - Polusi Plastik
Penemuan Great Pacific Garbage Patch pada 1980-an menjadi simbol besar dari polusi plastik di lautan. Zona ini dipenuhi sampah plastik yang terbawa arus laut dari berbagai negara, mencemari ekosistem laut di Samudra Pasifik. Ribuan hewan laut mati setelah terjebak atau memakan plastik, dan mikroplastik kini telah memasuki rantai makanan manusia. Fenomena ini mendorong kampanye global untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memperluas upaya daur ulang.
Cara Sederhana Merayakan Hari Pencegahan Polusi Sedunia
Beragam cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pencegahan Polusi Sedunia, seperti:
- Melakukan aksi bersih-bersih lingkungan.
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Menanam pohon untuk memperbaiki kualitas udara.
- Beralih ke transportasi ramah lingkungan seperti sepeda atau kendaraan umum.
- Membagikan informasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui media sosial menggunakan tagar seperti #WorldPollutionPreventionDay.
Dilansir dari: Harian Disway, Hypeabis, dan berbagai sumber lainnya.
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait