Jakarta, Portonews.com-Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan mengapresiasi kegiatan Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini merupakan kerja sama PT PLN Energi Primer Indonesia dan Kementerian Pertanian secara resmi diluncurkan di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Direktur Utama PT PLN EPI, jajaran PT PLN, perwakilan Kemenko Marves dan perwakilan Kementerian ESDM.
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah menerapkan program co-firing (penggabungan bahan bakar batubara) dengan biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Program ini bertujuan untuk mendukung percepatan transisi energi melalui pemanfaatan energi terbarukan. Program co-firing telah dimanfaatkan pada 52 PLTU PLN seluruh Indonesia.
Desa Bojongkapol, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi lokasi percontohan pertanian dan peternakan terpadu. PLN EPI bekerjasama dengan Pesantren Bina Insan Mandiri dan Al Huzaimah menargetkan lahan seluas 100 ha yang akan ditanami 100.000 tanaman Indigofera Saat ini telah ditanam 30.000 pohon di 30 ha yang tingginya sudah 2 meter serta daunnya sudah bisa dipanen untuk pakan ternak. Pada tanggal 25 September 2024 telah diberikan bantuan 205 ekor kambing dan pelaksanaan penanaman 1946 pohon.
Biomassa yang digunakan Indonesia dalam transisi energi tidak bersumber dari hutan alam. Tanaman energi yang menjadi sumber biomassa ditanam pada lahan-lahan kritis/marjinal dan lahan-lahan pada tahapan reklamasi pertambangan. Biomassa yang digunakan berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah pertanian dan perkebunan seperti sekam padi, bonggol jagung, serbuk gergaji, serta cangkang sawit.
”Penting untuk dicatat bahwa biomassa ini tidak berasal dari deforestasi,” kata Plh.Asisten Deputi Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan, Kemenko Marves Fatma Puspitasari.
Dengan memanfaatkan biomassa lokal, PLN EPI berhasil menurunkan emisi karbon hingga 11 juta ton CO2 per tahun dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan bahan bakar biomassa. Kerja sama PT PLN EPI dengan Kementerian Pertanian dalam skema ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu mengembangkan usaha pertanian secara multicrops, peternakan kambing, pengembangan usaha pakan ternak dengan metode silase, pengembangan pupuk ex Fly Ash Bottom Ash (FABA) dan pupuk kendang dari kotoran hewan, serta pemanfaatan ranting dan batang kayu menjadi bahan bakar co-firing PLTU.
Biomassa dapat menjadi solusi dalam transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan. Namun, perlu dikelola dengan bijaksana agar tidak berdampak negatif pada lingkungan.