Jakarta, Portonews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia dan Instituto de Geosciencias de Timor Leste (IGTL) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di kantor pusat BMKG. Acara ini dihadiri oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dan Presiden IGTL, Job Brites dos Santos, serta pejabat tinggi lainnya dari BMKG.
Kunjungan delegasi IGTL ke BMKG tidak hanya menjadi momen penandatanganan, tetapi juga kesempatan untuk melihat langsung operasional InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Delegasi merasakan pengalaman menggunakan simulator gempa bumi, yang memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempabumi.
Dwikorita Karnawati menegaskan pentingnya kerja sama ini. “Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi kedua negara dalam memperkuat kemampuan menghadapi tantangan bencana alam,” jelasnya, seperti dilansir laman resmi BMKG. Hal ini mencerminkan komitmen BMKG untuk mendukung peningkatan kapasitas mitigasi bencana di kawasan Asia Tenggara.
Presiden IGTL, Job Brites dos Santos, juga memberikan apresiasi terhadap kerja sama ini. “Kerja sama dengan BMKG ini sangat penting bagi kami untuk membangun infrastruktur yang lebih kuat dalam memahami geologi dan mengelola bencana,” ujarnya. Harapannya, kolaborasi ini dapat membantu Timor-Leste dalam mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologi yang diperlukan untuk mengelola potensi sumber daya alam.
Fokus utama dari kerja sama ini meliputi kolaborasi di bidang geofisika, penelitian ilmiah bersama, pertukaran kunjungan, dan pengembangan sumber daya manusia. BMKG berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan teknologi yang telah dikembangkan, terutama dalam mitigasi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup riset di bidang geofisika terkait sumber daya mineral, minyak, dan gas—fokus utama IGTL sebagai lembaga di bawah Kementerian Perminyakan dan Mineral (MPM) Timor-Leste.
Bagi BMKG, kesempatan ini merupakan langkah untuk memperluas jangkauan keilmuan dan teknologi di tingkat regional. Melalui penelitian bersama dan pertukaran kunjungan, BMKG berupaya mendukung pengembangan kapasitas IGTL, sekaligus mendapatkan wawasan seismik yang berharga.
Sementara itu, bagi IGTL, MoU ini membuka akses terhadap teknologi dan pengetahuan BMKG dalam memantau aktivitas seismik dan mengelola peringatan dini. Teknologi ini sangat relevan bagi Timor-Leste, yang tengah mengembangkan studi geologi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya.
Dengan adanya kesepakatan ini, BMKG dan IGTL menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, yang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kedua negara.