Jakarta, Portonews.com – Martin Midstream Partners LP (MMLP) mengatakan pihaknya berupaya untuk memitigasi dampak lingkungan yang disebabkan oleh tumpahan minyak mentah berkapasitas 2.500 barel dari pipa transfer yang menghubungkan Terminal Sandyland ke Kilang Smackover di Arkansas. Tumpahan ini awalnya diperkirakan mencapai 2.000 barel, namun kemudian direvisi menjadi 2.500 barel oleh Martin Operating Partnership, seperti dilansir dari laman arkansasonline.com
Perusahaan tersebut mengungkapkan dalam rilis media bahwa mereka bekerja sama dengan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), Departemen Energi dan Lingkungan Arkansas, serta Komisi Permainan dan Ikan Arkansas untuk menyelesaikan masalah ini. MMLP menekankan bahwa respons cepat menjadi prioritas utama mereka dengan mengerahkan sumber daya, peralatan, dan personel yang signifikan untuk mempercepat upaya pemulihan dan pembersihan minyak.
Menurut EPA, mereka diberitahu mengenai tumpahan minyak pada 15 Juni 2024 oleh Pusat Tanggap Darurat Nasional. Minyak yang tumpah berasal dari pipa transfer berukuran enam inci milik Martin Operating Partnership LP, dan mengalir sekitar dua mil melalui drainase alami menuju Holmes Creek yang terhubung ke Smackover Creek. Smackover Creek kemudian bermuara ke Sungai Ouachita sekitar 7,7 mil dari lokasi awal tumpahan.
Martin Midstream menyatakan bahwa upaya pembersihan sedang berlangsung dengan menggunakan peralatan khusus untuk membuang minyak dari Holmes Creek dan Smackover Creek guna mencegah penyebaran lebih jauh ke hilir. Hingga 23 Juni 2024, sekitar 1.250 barel minyak mentah telah ditemukan dalam proses pembersihan yang dipimpin oleh struktur Komando Terpadu yang dikoordinasikan oleh EPA.
Pada 24 Juni 2024, EPA melaporkan bahwa pengawasan terhadap kegiatan tanggap darurat di Holmes dan Smackover Creeks masih berlangsung. EPA menambahkan bahwa Martin Operating Partnership melaporkan pembuangan sekitar 4.424 barel bahan campuran yang terdiri dari minyak dan air dari sungai. Proses pemisahan bahan campuran ini menghasilkan sekitar 1.326 barel minyak mentah. Selain itu, operasi tersebut telah mengekstraksi sekitar 60 meter kubik bahan padat yang terkontaminasi dari sungai, mempercepat kemajuan upaya restorasi lingkungan.
Perusahaan tersebut memastikan bahwa upaya pembersihan dan pemulihan masih terus berjalan untuk memitigasi dampak dari tumpahan minyak ini dan berkomitmen untuk memulihkan kondisi lingkungan secepat mungkin.