Jakarta, Portonews.com – Lidah buaya, tanaman yang sering digunakan dalam produk kosmetik, kini menunjukkan potensi besar dalam bidang kesehatan, khususnya untuk mengurangi risiko stunting pada balita. Penelitian oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa lidah buaya mengandung empat asam amino esensial, yaitu valine, phenylalanine, leucin, dan isoleucin.
Sri Handayani, peneliti dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, menjelaskan bahwa kekurangan keempat asam amino tersebut dapat mengakibatkan menurunnya fokus mental, perbaikan otot, penyembuhan luka, serta daya tahan tubuh anak.
Tak hanya itu, lidah buaya juga kaya akan asam lemak tak jenuh ganda, termasuk omega-3, omega-6, dan omega-9, yang sangat diperlukan selama masa pertumbuhan. “Omega-3 berperan dalam perkembangan otak. Omega-6 berperan dalam pembentukan energi dan mencegah inflamasi. Serta omega-9 berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin, dan penghambat penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer dan parkinson,” pungkas Handayani.
Sejak 2021, BRIN telah melakukan riset terkait lidah buaya, termasuk pendampingan pengolahan aloe vera menjadi minuman kemasan dan bubuk untuk penanganan stunting di Gunungkidul. “Beberapa penelitian menunjukkan, tanaman lidah buaya memiliki kandungan senyawa aktif, asam amino esensial, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan,” jelasnya dalam Podcast Dhaksinarga TV beberapa hari lalu.
Riset ini juga menghasilkan beberapa produk inovatif, seperti serbuk kering lidah buaya, non-dairy krimer yang mengandung lidah buaya, serta minuman granul kombinasi lidah buaya dan rosela, yang semuanya telah dipatenkan.
Handayani menambahkan, ke depan akan ada penelitian lebih lanjut mengenai potensi lidah buaya dalam produk kosmetik dan nutrasetikal. Ia juga mengungkapkan bahwa dalam 100 gram gel lidah buaya kering terkandung sekitar 3,7 gram kalsium, yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Selain itu, gel lidah buaya mengandung 0,5 gram magnesium, yang berperan dalam keseimbangan cairan tubuh dan penyerapan kalsium.
Dengan potensi besar yang dimiliki lidah buaya, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak di Indonesia.