“Saya apresiasi kepada seluruh anggota Satgas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atas kinerjanya selama ini, dengan menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia,” ungkapnya sebagaimana dilansir InfoPublik pada Kamis (14/11/2024).
Sepanjang tahun 2023 hingga September 2024, Satgas Pelindungan PMI berhasil mencegah keberangkatan non-prosedural bagi 9.057 pekerja migran, memulangkan 32.385 PMI, serta menangani 1.421 kasus terkait calon pekerja dan pekerja migran. Wamenaker Noel menekankan bahwa tugas ini penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Wamenaker Noel juga menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah membentuk Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) atau Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang secara khusus menangani pelindungan PMI. KPPMI/BP2MI ini diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih terfokus, terkoordinasi, dan terintegrasi antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menangani urusan pekerja migran Indonesia.
“Kami berharap adanya KPPMI/BP2MI, permasalahan proses penempatan dan layanan pelindungan terhadap calon Pekerja Migran Indonesia atau pun Pekerja Migran Indonesia dapat ditangani secara optimal,” kata Noel.
Selain hadir dalam rapat tersebut, Noel juga melakukan peninjauan ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung. Di sana, ia melihat berbagai fasilitas pelatihan yanga ada, seperti workshop otomotif, manufaktur, desain grafis, fotografi, dan fesyen desain di gedung digital creative. Noel menilai BBPVP Bandung telah memiliki sarana yang memadai untuk mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Dengan kolaborasi antara berbagai pihak di pusat maupun daerah, diharapkan pelindungan bagi calon pekerja migran dan pekerja migran Indonesia dapat semakin optimal sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017.
“Program pelatihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri terkini, karena SDM unggul dan kompetitif secara global merupakan motor penggerak dunia usaha. Hal ini menjadi salah satu cita-cita dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” tutupnya.