Jakarta, Portonews.com – Sebagai upaya untuk mencapai swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bergandengan tangan menciptakan sinergi yang melibatkan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini dirancang untuk melibatkan berbagai universitas sebagai pusat inovasi yang mampu menghasilkan teknologi unggulan dalam bidang pertanian. Langkah ini bertujuan mengembangkan inovasi serta teknologi terbaru untuk mempercepat capaian swasembada pangan dalam kurun waktu empat tahun.
“Hari ini, kami bekerja sama dengan lima perguruan tinggi terkemuka untuk pengembangan benih dan bibit unggul. Sebagai contoh, IPB telah menghasilkan benih padi IPB 3S, yang produktivitasnya bisa mencapai 13 ton per hektar,” ujar Amran saat pertemuan di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (29/10).
Dalam fase awal kemitraan ini, Kementan telah menandatangani nota kesepahaman dengan lima universitas negeri, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Syiah Kuala. Kerja sama ini akan berfokus tidak hanya pada pengembangan bibit, tetapi juga akan mencakup berbagai sektor dalam bidang pertanian dan peternakan, guna mendukung ketahanan pangan secara komprehensif.
Menurut Amran, keberhasilan program ini bergantung pada pemanfaatan yang optimal dari sumber daya alam, teknologi, serta kontribusi dari generasi muda, terutama mahasiswa dan alumni perguruan tinggi. “Kita memiliki sumber daya yang melimpah, teknologi yang terus berkembang, dan sekitar 52 persen generasi milenial di negeri ini. Jika kita mampu memanfaatkan mereka dengan baik, kita bisa menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi,” kata Amran menambahkan.
Di sisi lain, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, menegaskan bahwa Kemendiktisaintek mendukung penuh upaya Kementan dalam mewujudkan swasembada pangan. Menurutnya, kementeriannya akan menyediakan para peneliti dan tenaga ahli di bidang pertanian yang siap mengembangkan inovasi baru.
“Di Kemendiktisaintek, kami mendorong dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam program yang mendukung swasembada pangan, sehingga tidak hanya menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi negara, tetapi juga meningkatkan keahlian mereka di bidang pertanian,” ujar Satryo.
Dengan optimisme tinggi, Satryo menyatakan keyakinannya bahwa kolaborasi ini akan mempercepat pencapaian swasembada pangan yang menjadi harapan besar Presiden Prabowo. Keduanya percaya bahwa sinergi antara institusi pendidikan dan pemerintah akan menjadi landasan kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi bangsa.