Jakarta, Portonews.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa lima perusahaan internasional dari Qatar, Brazil, Amerika Serikat, dan Vietnam tengah serius mempertimbangkan investasi di sektor sapi perah di Indonesia.
“Ada lima perusahaan; satu dari Qatar, dua dari Brazil, satu dari Amerika, dan satu lagi dari Vietnam,” ujar Menteri Amran saat ditemui di Jakarta pada Senin (28/10).
Untuk mempercepat langkah investasi ini, Menteri Amran mengungkapkan bahwa dirinya akan mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Vietnam pada Jumat mendatang guna membahas peluang pengembangan industri susu di Indonesia. “Besok Dubes Vietnam akan datang lagi, justru mereka yang mengejar peluang ini,” ungkapnya.
Menteri Amran juga menegaskan bahwa lokasi investasi ini bisa difokuskan di beberapa wilayah seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan, dan Merauke, dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan. “Lahan kita luas, jadi sekarang kita serahkan pilihan kepada para investor,” jelasnya.
Kementerian Pertanian akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan investasi berjalan lancar dan investor merasa nyaman. “Kita tidak akan mempersulit proses, kuncinya adalah memastikan kenyamanan investor di sektor pertanian, dan kami akan mengawal prosesnya,” imbuh Menteri Amran.
Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menegaskan bahwa Indonesia tidak berencana mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah Kementerian Pertanian adalah mengundang investor untuk membangun industri sapi perah di Indonesia, bukan mengimpor produk susu.
“Kami ingin meluruskan bahwa tidak ada rencana impor susu dari Vietnam. Kementerian Pertanian justru mengajak investor asal Vietnam untuk mendirikan industri sapi perah di Indonesia agar produksi susu nasional meningkat,” ujar Arief.
Dengan keterlibatan investor asing ini, diharapkan sektor susu dalam negeri akan mampu mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pasokan gizi bagi masyarakat Indonesia.