Batang, Portonews.com – proyek pipa gas Cisem II dimulai dengan panjang total 245 km, mencakup ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur. Pembangunan proyek ini dilakukan melalui Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) yang didanai oleh Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN).
Langkah ini diambil pemerintah untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi dari Jawa Timur hingga Sumatera. Jaringan ini akan tersambung dengan pipa Gresik-Semarang (Gresem) serta dengan Cisem yang terhubung ke jaringan Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ). Selanjutnya, akan ada pembangunan jaringan pipa gas bumi Dumai-Sei Mangkei (Dusem) di Sumatera.
Optimalkan Pasokan Gas untuk Industri
Dengan terhubungnya jaringan pipa gas ini, diharapkan pasokan gas bumi ke berbagai sektor industri di Jawa Tengah menjadi lebih terjamin dan stabil. Proyek ini juga merupakan langkah untuk mengoptimalkan potensi gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru di Wilayah Kerja Blora, serta Long Term Plan (LTP) WK Cepu dan WK Tuban.
Menteri Bahlil menjelaskan, “Gasnya ada di Jawa Timur, tetapi tidak ada infrastruktur yang masuk ke Jawa Tengah. Harga gasnya tidak mahal, tetapi tanpa intervensi negara dalam pembangunan pipa gas ini, tol fee akan menjadi mahal. Jika swasta yang membangun, kita tidak akan mendapatkan harga gas yang terjangkau.”
Mendorong Pemanfaatan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga
Proyek pipa gas Cisem II juga diharapkan dapat mendukung penggunaan jaringan gas bumi untuk rumah tangga, yang pada gilirannya dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada LPG. Dengan adanya jargas, Bahlil menegaskan, “Harga jargas jauh lebih murah dibandingkan LPG. Dengan cara ini, masyarakat tidak lagi mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas dan kenaikan harga LPG 3 KG.”
Anggaran yang disediakan untuk proyek ini mencapai Rp 2,7 triliun dari APBN dan direncanakan selesai dalam waktu 18 bulan, sebelum semester I tahun 2026.
Manfaat Proyek Bagi Masyarakat dan Industri
Manfaat dari pembangunan proyek Cisem II ini akan dirasakan oleh Kilang Balongan, berbagai industri di Jawa Barat, serta jaringan gas untuk rumah tangga dan tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang. Proyek ini juga akan melengkapi Cisem Tahap I yang telah selesai dibangun sepanjang 60 km dan mulai beroperasi pada tahun 2023 untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal dan Batang.