Jakarta, Portonews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) RI di bawah arahan Andi Amran Sulaiman telah merencanakan pencetakan sawah di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) seluas 500 ribu hektare. Inisiatif ini ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional, sebagaimana yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam Rapat Koordinasi yang berlangsung di Banjarbaru, Provinsi Kalsel pada hari Senin, Mentan Amran memimpin pertemuan terkait “Cetak Sawah Rakyat” bersama para petani, pemuda, dan generasi milenial.
“Secara nasional targetnya adalah mencetak tiga juta hektare sawah, dengan setiap tahun dicapai satu juta hektare. Dengan target Presiden ini, swasembada diharapkan dapat tercapai dalam kurun waktu kurang dari empat tahun,” ujar Amran.
Amran menyampaikan kepada seluruh direktur jenderal di Kementan untuk mempercepat langkah-langkah mencapai swasembada padi, sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo, agar tercapai sebelum empat tahun.
Di Kalsel sendiri, Amran telah mengidentifikasi lahan seluas 500 ribu hektare yang siap digunakan. Sumber daya alam serta ketersediaan lahan di wilayah ini diharapkan menjadi pilar utama kekuatan pangan negara.
“Masalah pangan nasional bahkan bisa diselesaikan hanya dengan memanfaatkan Kalsel sebagai wilayah utama, sementara daerah lain menjadi cadangan. Maka dari itu, kami mendorong percepatan, dan kontrak-kontrak yang terkait dengan cetak sawah ini harus selesai dalam 1-2 hari atau maksimal tiga hari,” tegasnya.
Amran juga menyebutkan pengalamannya dalam mencapai target swasembada pangan selama empat kali, di mana tiap tahun targetnya adalah mencetak satu juta hektare sawah, meskipun pada kondisi minimal, biasanya terealisasi sekitar 750 ribu hektare per tahun.
Amran menambahkan beberapa daerah lain yang juga akan mencetak sawah, antara lain Merauke, Kalteng, Sumsel, Aceh, Kalbar, Lampung, dan Jambi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, mengatakan tahapan pertama dalam program cetak sawah ini akan melibatkan 150 ribu hektare, kemudian diikuti 150 ribu hektare di tahun kedua dan ketiga, serta 50 ribu hektare di tahun keempat.
“Tidak menutup kemungkinan jika dalam satu tahun sudah tercapai 150 ribu hektare, akan ada tambahan hingga mencapai 200 ribu hektare,” kata Syamsir.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak korporasi dan kontraktor akan mendukung program ini, dengan menggunakan 1.000 ekskavator secara bertahap hingga mencapai total 2.000 ekskavator.
“Pak Menteri meminta agar malam ini hingga besok kontrak dengan para kontraktor sudah ditandatangani,” jelasnya, dilansir dari laman ANTARA, Senin (4/11/2024).
Menurut Syamsir, meskipun ketahanan pangan di Kalsel sudah berada dalam kondisi surplus, namun penguatan pangan tetap menjadi prioritas utama dari Presiden Prabowo demi menjaga stabilitas pangan nasional. Oleh karena itu, Kalsel siap mengimplementasikan cetak sawah dan membuka diri untuk kerja sama.
“Pemprov Kalsel selalu mendukung kabupaten/kota, begitu pula sebaliknya. Semua ini untuk kepentingan rakyat dan petani, kami pasti akan bantu maksimal,” ucap Syamsir.
Syamsir juga mengundang para kontraktor atau warga yang memiliki lahan dan ingin bergabung dalam program ini. Dengan pola kerja sama 70:30, siapa saja yang berminat dapat berpartisipasi.
“Bagi yang berminat, bisa langsung datang ke Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel,” pungkasnya.