Papua, Portonews.com : Komisi IV DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses masa persidangan I tahun 2024-2025 ke Papua Selatan, dengan salah satu agenda mendiskusikan dan menyerap aspirasi masyarakat adat di kawasan konservasi Taman Nasional Wasur, Merauke.
Plt. Dirjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan, Herban Heryandana, mengungkapkan bahwa TN Wasur, dengan luas 413.810 ha, memiliki kekayaan ekologi, sosial, dan budaya yang luar biasa.
Kawasan ini menjadi tempat tinggal empat suku asli, yaitu Malind Imbuti, Kanume, Marori Men Gey, dan Yeinan, yang memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam.
Perwakilan masyarakat adat, Dominingus Zae, menekankan pentingnya menjaga kelestarian TN Wasur karena hutan menjadi sumber kehidupan mereka.
Ia juga berharap adanya program pemberdayaan masyarakat melalui wisata alam dan peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak mereka.
Rokhmin Dahuri, anggota Komisi IV DPR RI, menyatakan bahwa keanekaragaman hayati dan masyarakat adat TN Wasur sangat luar biasa. Aspirasi masyarakat telah dicatat dan akan ditindaklanjuti.
TN Wasur, yang merupakan Ramsar Site sejak 2006, memiliki peran penting dalam melindungi lahan basah dunia dan menjadi bagian dari jaringan EAAF untuk burung migran.
Kawasan ini menjadi habitat bagi 80 jenis mamalia dan 403 spesies burung, dengan banyak di antaranya merupakan endemik Papua. Pada musim hujan, sebagian besar kawasan ini tergenang air, sementara pada musim kering, padang savananya menjadi tempat hidup bagi kanguru dan rusa.
Diskusi ini dihadiri oleh Komisi IV DPR RI yang dipimpin Alex Indra Lukman, serta pejabat Kementerian Kehutanan, Balai TN Wasur, dan masyarakat adat setempat.