Karibia, Portonews.com – Darurat nasional dinyatakan di Trinidad dan Tobago setelah sebuah kapal terbalik memicu tumpahan minyak besar-besaran di sepanjang garis pantai. Perdana Menteri Keith Rowley menggambarkan situasi ini sebagai krisis darurat pada Minggu, 11 Februari 2024. Kejadian ini terjadi di lepas pantai selatan Pulau Tobago pada 7 Februari, dan sekitar 15 kilometer garis pantai kini tenggelam dalam lumpur hitam menurut Kantor Kesiapsiagaan dan Manajemen Bencana (ODPM).
Para pekerja pemulihan, termasuk lebih dari 1.000 sukarelawan, berusaha keras untuk mengendalikan tumpahan minyak. Foto-foto dari lokasi kejadian memperlihatkan para pekerja yang mengarungi lumpur hitam tebal, sementara beberapa lembaga pemerintah bekerja sama untuk membatasi dampak negatifnya. oil Boom, penghalang mengambang, dipasang oleh pihak berwenang untuk mencegah tumpahan minyak menyebar lebih jauh.
Upaya Penanganan Masih Tidak Memadai
Meskipun upaya penyelam dan penggunaan oil boom dilakukan untuk mengatasi masalah, hingga saat ini, keberhasilan untuk menutup kebocoran masih belum tercapai. Farley Augustine, sekretaris utama Dewan Majelis Tobago, menyatakan bahwa ekstraksi minyak dari dalam kapal menjadi langkah krusial untuk mengatasi situasi ini. Namun, tantangan terbesar adalah ketidakpastian mengenai jenis kapal yang terbalik, sebagaimana diungkapkan Augustine, “Apa yang harus terjadi adalah kita harus menemukan cara untuk mengekstraksi setiap minyak yang ada di dalam kapal, mengingat seperti yang telah kami tegaskan – tanpa mengetahui skema kapal.”
Identifikasi Kapal Masih Belum Jelas
Pada konferensi pers, PM Rowley menyatakan bahwa asal usul kapal masih belum teridentifikasi. Beliau menekankan bahwa ini bukan hanya masalah lokal, melainkan sebuah krisis nasional yang memerlukan dukungan dan dana luar biasa. Rowley juga mengakui kesulitan dalam mengidentifikasi jenis kapal yang terlibat, menyebut karakteristik fisik yang terlihat hanya sebatas lunas kapal yang sulit ditembus. “Karakteristik fisiknya yang teridentifikasi berada di dalam air yang saat ini tidak dapat kita tembus,” ujar PM Rowley.
Langkah-langkah Menuju Penanganan Tumpahan Minyak
Pihak berwenang terus berusaha mengurangi dampak tumpahan minyak dengan memasang barrier dan mengirim penyelam untuk mengekstraksi minyak dari kapal terbalik. Sementara itu, masyarakat bersatu dalam upaya membersihkan pantai dan merespons krisis ini. Semua pihak berharap dapat segera menangani tumpahan minyak ini agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan dan dampak negatif bagi penduduk setempat.
Bau Busuk dan Ancaman bagi Kesehatan Masyarakat
Berbau busuk menjadi masalah serius bagi warga di daerah Lambeau, yang melaporkan adanya bau yang terus menerus dari tumpahan minyak. Beberapa orang mulai khawatir akan dampak kesehatan mereka. Augustine menyarankan agar mereka yang mengidap penyakit pernapasan menggunakan masker dan melakukan relokasi mandiri atau mencari cara mengurangi dampak.
Ancaman bagi Industri Pariwisata
Tumpahan minyak terjadi selama musim Karnaval, salah satu atraksi wisata terbesar di negara itu. PM Rowley menyoroti bahwa ekonomi Tobago sangat bergantung pada sektor pariwisata, dan kejadian ini menjadi momok serius. “Bagian terbaik dari perekonomian Tobago adalah pariwisatanya, jadi penting bagi kita untuk sadar bahwa kita tidak memaparkan produk pariwisata pada hal-hal semacam ini dan karena ini telah terjadi, kita harus membendungnya,” tegas PM Rowley.
Catatan
Peningkatan Koordinasi dan Sumber Daya:
Pemerintah Trinidad dan Tobago perlu meningkatkan koordinasi antarlembaga dan mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk mempercepat upaya penanganan tumpahan minyak. Dukungan internasional juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis ini.
Pengawasan Kapal dan Keamanan Laut:
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, perlu ditingkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal di wilayah perairan negara. Penguatan keamanan laut dan implementasi langkah-langkah pencegahan dapat menjadi langkah proaktif.
Pemberdayaan Masyarakat:
Edukasi masyarakat tentang dampak tumpahan minyak dan langkah-langkah pencegahan dapat membantu dalam respons cepat dan meminimalkan risiko kesehatan. Pelatihan khusus untuk sukarelawan juga perlu dipertimbangkan.
Tumpahan minyak di Trinidad dan Tobago menjadi ancaman serius bagi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan industri pariwisata. Dengan mengambil langkah-langkah seperti peningkatan koordinasi, penguatan pengawasan kapal, dan pemberdayaan masyarakat, diharapkan negara ini dapat mengatasi krisis ini secara efektif. Penting bagi pemerintah dan pihak berwenang untuk belajar dari kejadian ini dan mengimplementasikan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.