Pontianak, Portonews.com : Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono, memberikan kuliah umum dalam rangkaian perayaan Dies Natalis Universitas Tanjungpura ke-65 dan peningkatan kualitas kurikulum pembelajaran serta kolaborasi dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada Kamis (02/05). Dalam kesempatan tersebut, Bambang membahas Landscape-Seascape Environmental Safeguard dan Transglobal Leadership.
Bambang menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui penerapan kepemimpinan transglobal. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan berbagai instrumen lingkungan hidup dalam mengatur kebijakan, rencana, program, dan aktivitas pembangunan di wilayah ekoregion terestrial (landscape) dan wilayah ekoregion laut (seascape) secara terpadu. Tujuannya adalah untuk mencapai keberlanjutan landscape and seascape.
“Hal yang paling penting adalah memastikan kelangsungan proses, fungsi, dan produktivitas lingkungan, dimulai dari memastikan kualitas udara, air, dan laut yang baik dan sehat, keberlanjutan lahan yang produktif, hingga menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, juga penting untuk menjamin keselamatan, kualitas hidup, dan kesejahteraan masyarakat,” kata Bambang.
Bambang mencontohkan bahwa berbagai aktivitas ekonomi di dalam dan sekitar hutan dapat berdampak pada kelestarian ekosistem hutan. Selain itu, kelestarian ekosistem hutan juga dapat memengaruhi keberlanjutan wilayah di sekitarnya yang termasuk dalam suatu landscape.
Bambang juga mengingatkan bahwa saat ini dunia dihadapkan pada tantangan berat, yang disebut sebagai triple planet challenges, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
“Maka menyiapkan para mahasiswa menjadi pemimpin transglobal sangat penting karena mereka yang akan melanjutkan dan mengawal pembangunan, serta menghadapi dan menemukan solusi atas tantangan yang dunia hadapi pada masa yang akan datang,” tegas Bambang.
Menurut Bambang, kepemimpinan transglobal yang berbasis pada kecerdasan kognitif, moral, dan emosional, serta ditambah dengan kecerdasan bisnis, sosial budaya, dan global, adalah fondasi untuk membentuk seseorang menjadi pemimpin yang berintegritas dan produktif. Keenam jenis kecerdasan ini dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan hidup, dalam pendekatan yang menyatukan landscape-seascape secara terpadu.
“Jika seorang pemimpin mampu menguasai keenam jenis kecerdasan tersebut, akan menghasilkan lima perilaku. Pertama, pemimpin tersebut akan mampu bertahan dalam situasi yang tidak pasti. Kedua, ia akan membangun konektivitas tim yang kolaboratif untuk mengatasi tantangan pekerjaan. Ketiga, ia akan bersikap fleksibel dan pragmatis, dengan empati yang luar biasa terhadap sesama. Keempat, ia akan memiliki visi yang jelas dan responsif terhadap perspektif masa depan. Dan kelima, ia akan mempersiapkan pemimpin berikutnya dengan fokus pada pengembangan bakat,” pungkas Bambang.
Kegiatan bertajuk Pulai Series 12 ini dihadiri oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Dekan, dan staf pengajar dari Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, beberapa Pimpinan Tinggi Pratama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK di Provinsi Kalimantan Barat, serta ratusan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.