Jakarta, Portonews.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan bahwa pemanfaatan gas metana dari limbah sawit berpotensi memberikan dampak besar dalam pencapaian target iklim Indonesia. Dalam kunjungan ke sebuah korporasi sawit di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Sabtu (23/11) lalu, Hanif menjelaskan pentingnya konversi metana yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit menjadi sumber energi, seperti listrik atau bahan bakar.
“Metana yang dihasilkan dari produksi kelapa sawit cukup tinggi. Berdasarkan kajian dari sekitar 500 pabrik CPO, kita memproduksi hampir 900 ribu ton metana yang, jika dikonversi menjadi CO2 ekuivalen, setara dengan sekitar 36 juta ton CO2,” ungkap Hanif Faisol Nurofiq.
Pemanfaatan gas metana dari limbah sawit, menurut Hanif, tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga dapat mendukung pencapaian target perubahan iklim Indonesia. Mengingat metana memiliki potensi pemanasan global 25 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida, pengolahan gas ini menjadi energi terbarukan menjadi langkah strategis dalam mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Lebih lanjut, Hanif menyebutkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sedang menyusun skema yang melibatkan insentif dan disinsentif untuk mendorong korporasi sawit memanfaatkan gas metana. Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan reputasi Indonesia di dunia internasional, sebagai negara yang aktif dalam merespons perubahan iklim.
“Pemanfaatan gas metana ini akan mendukung perdagangan karbon yang tengah digalakkan pemerintah,” tambahnya. Hanif juga menekankan bahwa implementasi skema ini memerlukan akselerasi dan penyesuaian dengan berbagai kemampuan korporasi sawit yang ada. Oleh karena itu, KLH berencana untuk menyusun peta jalan yang dapat memastikan skema ini berjalan efektif.
Dengan potensi besar yang ada, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan limbah sawit secara lebih ramah lingkungan, serta berkontribusi pada keberhasilan inisiatif global terkait perubahan iklim dan perdagangan karbon.