Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP, Ishartini, menjelaskan bahwa ada beberapa poin kerja sama yang akan dibahas. Hal ini mencakup peningkatan kemampuan pengujian, pemantauan produk pasca-pasar, pembuatan profil risiko, serta pertukaran informasi tentang unit pengolahan ikan dan sertifikasi mutu dengan Singapore Food Agency (SFA).
“Hal ini karena Indonesia telah memenuhi persyaratan European Union (EU) serta mendapatkan pengakuan (recognition) dari Komisi EU melalui Commission Decision (CD) Nomor 324/94,” ucap Ishartini dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Ishartini menambahkan bahwa Singapura menilai sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) di Indonesia sudah setara dengan negara-negara maju.
Selain itu, Ishartini juga menyebutkan bahwa SFA memandang positif usulan kerja sama yang sifatnya saling menguntungkan. Selama ini, Singapura menjadi salah satu tujuan ekspor perikanan Indonesia, tetapi belum ada bentuk kerja sama untuk mempererat perdagangan produk perikanan antara kedua negara.
“Tentu ini momentum karena SFA juga mengajak KKP untuk menjajaki kerja sama akses pasar dalam pola impor untuk re-ekspor dengan menambah lokus diversifikasi usaha perikanan yang menyerap tenaga kerja,” ungkapnya.
Untuk melanjutkan rencana ini, BPPMHKP dan SFA sepakat untuk melakukan konsolidasi internal. Konsolidasi ini bertujuan untuk menyusun usulan mengenai ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan.
“Sesuai pertemuan awal kami berkoordinasi dan direncanakan akan dilakukan pertemuan kembali,” ujarnya sebagai penutup.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sempat bertemu dengan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di kantor KKP pada 22 November 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Trenggono menegaskan komitmennya menjalankan lima program utama ekonomi biru.
“Kami sangat serius menjalankan lima program ekonomi biru, dan Pak Dubes Singapura sepenuhnya akan berkolaborasi dengan Indonesia di berbagai bidang,” ucap Menteri Trenggono, dilansir dari laman ANTARA, Rabu (27/11/2024).
Di sektor perikanan, KKP telah mengembangkan model penangkapan ikan terukur di wilayah perairan Timur Indonesia.
KKP juga sedang membangun model budi daya yang berkelanjutan untuk komoditas unggulan ekspor seperti udang, rumput laut, tilapia, dan lobster.