Jakarta, Portonews.com : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan. Menteri KLHK, Siti Nurbaya Bakar, menegaskan bahwa peran anak muda sangat krusial dalam mengatasi tiga krisis besar yang dihadapi dunia saat ini.
Tiga krisis tersebut meliputi perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan polusi. Siti menambahkan, upaya konservasi berperan signifikan dalam menanggulangi krisis-krisis tersebut.
KLHK selalu mendorong generasi muda yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan konservasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Siti saat memberikan sambutan dalam acara Youth Conservation Fest, yang diadakan oleh KLHK bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) serta Institut Hijau Indonesia.
“Selama 3-4 tahun terakhir dalam berbagai konvensi internasional, terlihat bahwa partisipasi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, semakin kuat. Karenanya, kita di pemerintahan perlu merangkul dan mengajak mereka untuk berperan lebih dalam kegiatan konservasi,” ujar Siti Nurbaya di Taman Wisata Alam Angke, Jakarta Utara, pada Selasa (1/10/2024).
Ia juga menekankan bahwa konservasi adalah upaya terakhir untuk melindungi lingkungan. Menurutnya, anak muda perlu mendapatkan dukungan serta peluang untuk berpartisipasi dalam kegiatan konservasi.
“Mengapa konservasi begitu penting? Karena dalam konteks pengelolaan lingkungan dan hutan, konservasi adalah pertahanan terakhir. Oleh sebab itu, kita perlu mendukung inisiatif dari generasi muda dan memberi mereka ruang,” jelasnya.
Siti juga menegaskan bahwa upaya pelestarian lingkungan adalah langkah penting untuk menjaga keberlanjutan bangsa. Dengan melindungi sumber daya alam, menurutnya, generasi muda juga turut melindungi masa depan Indonesia.
“Upaya ini juga berarti menjaga bangsa kita, karena dengan melestarikan sumber daya alam, kita memastikan keberlangsungan hidup generasi mendatang,” tambahnya.
Siti juga mengumumkan bahwa KLHK siap mendukung generasi muda untuk berpartisipasi dalam Konferensi Iklim Dunia atau COP 2024 di Azerbaijan, dengan memberikan ruang bagi aktivis muda dalam forum tersebut.
“Saya sudah meminta agar empat kelompok aktivis muda, masing-masing dua orang, dapat dikirim untuk mewakili Indonesia di COP Azerbaijan. Semoga ini bisa terealisasi,” tutupnya.