Jakarta, Portonews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah memastikan pengiriman bantuan logistik dari Kementerian Sosial untuk mendukung penanganan korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Bantuan ini telah dikirim dari gudang logistik Sentra Efata di Kupang, dan tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) kini bergerak ke lokasi bencana.
“Kami fokus pada proses evakuasi, tim Tagana sudah berada di lapangan untuk membantu penyelamatan dan pencarian korban. Bantuan logistik pun telah kami kirimkan bersamaan,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Pemkab Flores Timur kini telah menetapkan tiga titik evakuasi utama. Tim Tagana aktif di setiap titik ini untuk mendukung evakuasi. Selain itu, Kementerian Sosial telah memulai suplai kebutuhan pangan melalui dapur umum. Untuk penanganan logistik, lumbung sosial di Kecamatan Ilebura yang hanya berjarak sekitar 2 km dari lokasi bencana telah disiapkan.
Lumbung sosial di Ilebura ini telah rutin menjadi pusat distribusi kebutuhan sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada tahun lalu. Gunung tersebut dilaporkan telah meletus sebanyak 871 kali sepanjang tahun 2024. Untuk mendukung lumbung di Ilebura, bantuan dari gudang dinas sosial di sekitar wilayah Flores Timur juga dipersiapkan. Sementara itu, logistik dari Sentra Efata milik Kemensos di Kupang sudah siap disalurkan.
Sebagai bagian dari bantuan pangan, 1.500 paket makanan siap saji dan 1.000 paket makanan anak telah didistribusikan. Selain itu, bantuan non-pangan berupa 400 kasur, 500 selimut, serta 300 paket family kit dan peralatan anak juga telah disalurkan ke lokasi terdampak.
Lebih lanjut, sebanyak 300 paket pakaian untuk dewasa dan anak-anak, 400 tenda gulung, 40 velbed, 10 tenda multifungsi, serta dua toilet portabel juga diberikan untuk mendukung kebutuhan tempat tinggal dan fasilitas sanitasi bagi masyarakat.
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi terbaru pada Minggu (3/11/2024) pukul 23:57 WITA atau Senin (4/11/2024) pukul 00:57 WIB. Berdasarkan data terbaru, kejadian ini menyebabkan 8 orang meninggal dan beberapa warga lainnya mengalami luka-luka. Saat ini, tim Kemensos bersama aparat setempat masih melakukan evakuasi dan pengumpulan data korban, termasuk untuk pendataan bagi ahli waris yang berhak menerima santunan, dilansir dari laman kemensos, Senin (4/11/2024).