Jakarta, Portonews.com – Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam rantai pasok, penerapan teknologi menjadi kunci utama. Fanly Tanto, Direktur Google Cloud Indonesia, mengungkapkan bahwa rantai pasok berbasis data merupakan elemen penting dalam meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan inovasi. Beberapa aspek penting yang terkait dengan perubahan ini meliputi demand shaping, target pasar yang belum tergarap, pemenuhan yang sempurna, dan posisi persediaan yang strategis.
Google, yang telah memelopori kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) selama satu dekade terakhir, kini mengembangkan teknologi AI Generatif yang berpotensi mengubah cara berinteraksi dengan teknologi. Teknologi ini tidak hanya membantu perkembangan bisnis di Indonesia tetapi juga memperkuat perusahaan-perusahaan logistik di seluruh dunia.
Setijadi, Founder & CEO Supply Chain Indonesia (SCI), menekankan pentingnya penggunaan AI untuk meningkatkan kinerja logistik di Indonesia. Pada tahun 2023, kinerja ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan 5,05 persen year-on-year (yoy), dengan sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,96 persen. Namun, meskipun ada pertumbuhan yang kuat, rantai pasok masih menghadapi berbagai gangguan yang mempengaruhi kinerja logistik. Gangguan ini disebabkan oleh ketidakpastian dari sisi pasokan, permintaan, operasional, hingga lingkungan, termasuk konflik geopolitik yang sedang berlangsung.
Setijadi menyoroti bahwa penerapan AI dapat secara signifikan meningkatkan respons terhadap gangguan pasar, meningkatkan akurasi peramalan permintaan, dan meningkatkan kinerja rantai pasok sambil mengurangi biaya operasional melalui otomatisasi proses dalam transportasi dan pergudangan. “Penerapan AI dalam bidang transportasi dapat meningkatkan optimalisasi rute dan ketepatan waktu pengiriman, sementara dalam pergudangan, AI dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi persediaan,” jelasnya seperti dilansir dari laman infopublik.com.
Fanly Tanto juga menambahkan bahwa rantai pasok saat ini berkembang menjadi lebih kompleks, otomatis, dan berbasis data. Oleh karena itu, organisasi logistik dituntut untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi, serta mentransformasikan operasi digital mereka. “Organisasi yang mampu memanfaatkan teknologi AI akan berada di garis depan dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” kata Fanly.
Dengan dukungan teknologi AI Generatif dari Google, masa depan rantai pasok di Indonesia dan dunia diharapkan menjadi lebih efisien, tangguh, dan inovatif. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja logistik tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.