Jakarta, Portonews.com — Indonesia semakin menunjukkan potensinya sebagai pasar besar untuk industri teknologi baru, khususnya Artificial Intelligence (AI). Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan dan adopsi teknologi mutakhir. Data terbaru dari Datareportal 2023 mengungkapkan bahwa terdapat 212 juta pengguna internet di Indonesia, dengan penetrasi internet mencapai 77%, serta 167 juta pengguna media sosial dan 353 juta sambungan seluler aktif.
Potensi Pasar dan Peringkat Start-Up
Dalam konteks ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat ke-6 dunia dengan jumlah start-up terbanyak, yakni 2.646 start-up, yang terdiri dari 15 unicorn dan 2 decacorn. “Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk menjadi pemain utama di era Artificial Intelligence,” ujar Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara daring pada acara Sarasehan Nasional: Peluncuran AI Transformation Policy Manifesto, yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia dan ELSAM. Acara ini berlangsung pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Tantangan Infrastruktur Digital
Namun, adopsi AI di Indonesia menghadapi tantangan signifikan, terutama dalam hal infrastruktur digital. Kecepatan rata-rata broadband di Indonesia baru mencapai 28,8 Mbps untuk fixed broadband dan 24,6 Mbps untuk mobile, yang masing-masing menempatkan Indonesia pada peringkat ke-8 dan ke-9 di ASEAN. Tantangan ini lebih terasa di luar Pulau Jawa, di mana jaringan akses internet belum merata.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Indonesia telah membangun jaringan fiber optik Palapa Ring sepanjang 12.100 km, menghubungkan 57 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Selain itu, telah dipasang BTS di 1.600 titik di seluruh negeri dan peluncuran satelit multifungsi Satria-1. Pemerintah juga merencanakan pembangunan pusat data di Batam, IKN, dan Jabodetabek.
Pengembangan Talenta Digital
Lebih lanjut, Indonesia diproyeksikan membutuhkan sekitar 9 juta pekerja IT terampil hingga tahun 2030. Walaupun jumlah lulusan teknologi informasi (TIK) terus meningkat, permintaan akan talenta teknologi informasi tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ketersediaan. Untuk itu, Pemerintah berkomitmen mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai inisiatif, seperti “Program Literasi Digital Nasional Indonesia Makin Cakap Digital”.
Program ini mencakup pelatihan dalam berbagai bidang teknologi, termasuk Big Data Analysis, Cybersecurity, Internet of Things, dan Machine Learning. Kerja sama dengan universitas dan perusahaan, baik nasional maupun internasional, akan terus dilakukan untuk memperkuat pengembangan talenta ini.
Dukungan dan Kebijakan Pemerintah
Dalam upaya mendukung transformasi digital, Pemerintah Indonesia telah merancang Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Tahun 2020-2045 dan meluncurkan Strategi Nasional Ekonomi Digital pada bulan Desember lalu. Salah satu pilar utama dari strategi ini adalah riset, inovasi, dan pengembangan ekosistem AI yang baik di Indonesia. Selain itu, Surat Edaran tentang Etika Kecerdasan Artifisial juga telah diterbitkan untuk memastikan pemanfaatan teknologi ini dilakukan secara seimbang dan bertanggung jawab.
Menko Airlangga Hartarto juga menekankan pentingnya anggaran untuk pembangunan infrastruktur digital dalam RAPBN 2025, dengan nilai sebesar Rp400,3 triliun. “Anggaran ini termasuk untuk penyediaan akses internet di 36.830 lokasi layanan publik dan operasional satelit multifungsi SATRIA-1 sebesar 150 Gbps,” jelasnya.
Di akhir kesempatan, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada Bisnis Indonesia Group dan ELSAM atas penyelenggaraan acara yang sejalan dengan upaya Pemerintah dalam meningkatkan utilisasi AI untuk kesejahteraan bangsa.
Fokus dan Inisiatif Pengembangan
Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk terus meningkatkan inisiatif dalam pengembangan digital melalui berbagai program. Salah satu upaya penting adalah mendorong literasi digital di seluruh negeri, dengan tujuan untuk menyiapkan masyarakat menghadapi era digital yang semakin maju. Program-program pelatihan digital yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi terbaru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk universitas dan perusahaan teknologi, Pemerintah berupaya memperluas jangkauan pelatihan dan pendidikan di bidang teknologi. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk mengisi kekurangan talenta di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Langkah Ke Depan
Menko Airlangga Hartarto menegaskan bahwa keberlanjutan dukungan Pemerintah untuk transformasi digital akan terus ditingkatkan. “Pembangunan infrastruktur dan pengembangan talenta digital adalah dua aspek penting yang harus terus didorong untuk memastikan Indonesia dapat memanfaatkan potensi teknologi, termasuk AI, secara maksimal,” ungkapnya.
Selain itu, Pemerintah juga berencana untuk memperluas dan memperkuat strategi-strategi digital yang ada, dengan fokus pada riset dan pengembangan. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia, sekaligus memastikan bahwa manfaat teknologi dapat dirasakan secara merata di seluruh wilayah negara.
Catatan
Dengan potensi besar yang dimiliki dan dukungan yang kuat dari Pemerintah, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam industri teknologi global, khususnya dalam bidang AI. Tantangan yang ada, seperti kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik dan pengembangan talenta digital, menjadi fokus utama dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Melalui berbagai inisiatif dan kebijakan yang terus dikembangkan, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan potensi digitalnya secara optimal dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.