Jakarta, Portonews.com-Sutradara Joko Anwar dari Rumah produksi Come and See Picture dan produser Tia Hasibuan meluncurkan film terbaru, Siksa Kubur yang akan hadir di bioskop mulai 11 April 2024 atau tepat di momen libur Lebaran tahun ini.
Bukan sekadar horor biasa, Siksa Kubur menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga.
Film ini mengisahkan tentang sosok Sita, dimana setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu yakni mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya.
Film Siksa Kubur akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Niniek L Karim, Jajang C. Noer, Djenar Maesa Ayu, Putri Ayudya, Runny Rudiyanti, Haydar Salishz, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, Tony Merle, Mian Tiara, Henry Manampiring, Widuri Puteri dan Muzakki Ramdhan.
Joko Anwar mengisahkan selama pembuatan film ini terbilang cepat, hanya 28 hari dan bukan tanpa sebab film ini direncanakan hadir pada libur Lebaran.
“Syuting kita hanya 28 hari, tapi efektif banget. Selama ramadan, kita menahan hawa nafsu dan memerangi segala sesuatu yang membuat kita berdosa. Di hari kemenangan, mungkin kita lupa terhadap itu. Jadi “Siksa Kubur berupaya untuk mengingatkan kembali,” kata Joko dalam press screening dan press conference Siksa Kubur, di Jakarta, (3/4/2034).
Dia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan film horror identitas yang bisa dibawa ke dunia internasional.
“Kalau kita lihat negara lain memasukkan pop culture kita seperti Korea K Pop. Kalau Indonesia yang paling besar itu horor, karena karakter horor kita luar biasa, harus fresh, karena kalau tidak akan ditinggalkan. Makanya Siksa Kubur kita maksudkan cerita horor yang miliki kebaruan,” papar Joko Anwar.
Lewat konsep penceritaan yang tidak menggurui, Siksa Kubur juga bisa mengajak penonton setelahnya untuk berdiskusi dan ngobrol bersama keluarga. Nilai universalitas yang ada di film juga membuat Siksa Kubur pun bisa dinikmati oleh seluruh kalangan penonton.
Pemeran Adil, Reza Rahadian, mengatakan alih-alih menjustifikasi penonton, cara bertutur film Siksa Kubur justru mengajak penonton untuk bertanya terhadap diri sendiri. Ia berharap setelah menonton Siksa Kubur para penonton juga bisa berefleksi bersama keluarga mereka.
“Film ini juga berbicara tentang kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti. Ketika ditonton bersama keluarga saat lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif bukan saja secara personal tapi bersama. Seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orangtua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Jadi ini menjadi refleksi bagi bersama untuk keluarga,” ungkap Reza Rahadian.
Siksa Kubur tidak hanya menyajikan adegan-adegan horor yang akan membuat orang-orang mengingat dosa dan berzikir di bioskop tapi secara mendalam juga berbicara tentang apa yang sudah diperbuat di dalam hidup dan mempertanyakan diri sendiri tentang apa yang salah. Dengan cerita luar biasa yang berfokus pada karakter dan ceritanya, membuat Siksa Kubur sebagai film horor yang merasuk jiwa dan menjadi pengingat pentingnya hadir untuk anggota keluarga.