Jakarta, Portonews.com – Menginjak usia tujuh tahun, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional dan pengembangan industri petrokimia.
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, memaparkan tujuh kontribusi utama yang menjadi “kado” KPI bagi Indonesia, sebagai bukti nyata usaha mereka dalam mendukung keberlanjutan energi tanah air.
Sejak 2020 hingga 2024, KPI berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 3,8 juta ton sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi. KPI memainkan peran kunci dalam mendukung target pemerintah mencapai Bauran Energi 2030 dan Net Zero Emission 2060.
“Kami mengombinasikan teknologi dengan solusi berbasis lingkungan, seperti penanaman Mangrove, untuk mencapai target ini,” ujar Hermansyah.
Kado kedua adalah efek ganda dari Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti Refinery Development Master Plan (RDMP) di kilang Balikpapan. Proyek ini meningkatkan kapasitas pengolahan hingga 360 ribu barel per hari sekaligus memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar.
“Serapan TKDN mencapai 33,9%. Pada puncak konstruksi, proyek ini mempekerjakan hingga 26 ribu tenaga kerja dan menyumbang investasi Rp14,8 triliun di Balikpapan,” jelas Hermansyah.
KPI juga mengembangkan roadmap greenfuel, di mana Kilang Cilacap menjadi proyek utama dalam transisi energi ramah lingkungan. Pada tahap pertama, Kilang Cilacap telah memproduksi 3.000 barel greenfuel yang meliputi Pertamina Renewable Diesel dan Pertamina Sustainable Aviation Fuel. Tahap kedua rencananya akan menambah kapasitas pengolahan greenfuel hingga 6.000 barel.
Sebagai bagian dari langkah ramah lingkungan, KPI akan segera memproduksi bioavtur yang telah memenuhi sertifikasi ISCC (Sustainable Aviation Fuel) yang diakui secara internasional. Bioavtur ini menggunakan minyak goreng bekas sebagai bahan baku dan telah berhasil diproduksi di Kilang Cilacap.
Dalam aspek tanggung jawab sosial, KPI juga aktif melalui program TJSL dengan total bantuan sebesar Rp 16,5 miliar pada 2024. “Kami ingin memberikan dampak yang berkelanjutan bagi penerima manfaat, tidak hanya sekadar nominal,” kata Hermansyah.
Program TJSL KPI telah mendapat penghargaan nasional seperti PROPER dan internasional seperti SDGs Award.
Memeriahkan HUT ke-7, KPI juga menggencarkan aksi sosial dengan melibatkan karyawan. Program Employee Volunteerism yang digelar, seperti Green Journey Challenge, berhasil mengumpulkan Rp178 juta untuk Yayasan CarbonEthics Indonesia, yang akan digunakan untuk penanaman 2.000 pohon mangrove di Indramayu.
KPI juga terus menjaga operasional yang aman dengan pencapaian 614 juta jam kerja tanpa kecelakaan hingga Oktober 2024. “Kondisi kerja yang aman sangat penting bagi kami untuk mempertahankan kualitas produk yang tinggi,” tambah Hermansyah.
Sejalan dengan peran strategis dalam industri migas dan petrokimia, KPI terus meningkatkan kinerja kilang. Pada kuartal ketiga 2024, KPI mampu menghasilkan 251,5 juta barel produk energi, termasuk BBM, produk non-BBM, dan produk lainnya, yang berstandar Euro V serta rendah sulfur.
Di tahun ketujuhnya, KPI mengangkat tema “Refining Resilience” yang mencerminkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya energi dengan berorientasi pada keuntungan dan keberlanjutan. KPI berkomitmen untuk menghadapi tantangan energy trilemma yang mencakup keamanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa KPI telah berkontribusi signifikan terhadap kinerja holding Pertamina. “KPI membuktikan bahwa bisnis pengolahan Pertamina tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan,” ujar Fadjar.
Sebagai anak perusahaan Pertamina, KPI menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia dengan mengedepankan prinsip ESG (Environment, Social, & Governance) dan tergabung dalam United Nations Global Compact (UNGC).
KPI akan terus beroperasi secara profesional untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kilang dan petrokimia kelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.