Jakarta, Portonews.com – Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa banyak negara mengkhawatirkan ketersediaan pasokan komoditas kelapa sawit dan produk turunannya dari Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam arahannya pada Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta.
“Saya sampai ngeri sendiri, (mereka) terlalu berharap di sana. Terutama mereka sangat membutuhkan kelapa sawit kita. Ternyata kelapa sawit jadi bahan strategis rupanya. Banyak negara takut tidak dapat kelapa sawit,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menyoroti harapan dari sejumlah negara terhadap Indonesia saat ia berkunjung ke luar negeri. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di dalam negeri. Dalam kesempatan itu, kepala daerah dan aparat penegak hukum diminta untuk bersama-sama melindungi aset tersebut.
Kelapa sawit disebut sebagai salah satu aset negara yang harus dijaga. Presiden juga membantah tuduhan yang menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab deforestasi atau penggundulan hutan.
Uni Eropa disebut pernah mengeluarkan kebijakan yang menolak produk kelapa sawit Indonesia karena alasan deforestasi. Presiden menyinggung tuduhan tersebut sebagai tantangan yang perlu dihadapi bersama.
“Bahkan mereka bingung waktu mereka mau ngomong-ngomong membatasi, kita tidak boleh (ekspor). Eropa kan mau membatasi, bingung sendiri. Oh terima kasih kita enggak jual ke Anda. Terima kasih, saya bilang,” kata Prabowo, dilansir laman ANTARA, Senin (30/12/2024).
Presiden menambahkan, industri seperti cokelat dan kosmetik di sejumlah negara masih memerlukan bahan dari kelapa sawit. Oleh karena itu, petani diminta untuk tidak khawatir menghadapi kebijakan tersebut.