Jakarta, Portonews.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) terus memperlihatkan keseriusannya dalam mendukung transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satu langkahnya adalah dengan ikut serta di ajang Electricity Connect 2024, yang bakal digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 20-22 November 2024.
Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power, menjelaskan bahwa dalam ajang ini, PLN NP akan menampilkan berbagai inovasi terkait green business solutions, green power plants development, serta ekosistem hidrogen hijau (green hydrogen ecosystem). PLN NP akan mengedepankan proyek-proyek serta inovasi perusahaan yang bertujuan mempercepat transisi energi di Indonesia, demi mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060.
“PLN NP saat ini mengelola 1.989 MW total kapasitas pembangkit EBT yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu kami juga telah selesai membangun pembangkit EBT baru dan beberapa diantaranya telah beroperasi,” ungkap Ruly, Kamis (14/11).
Sampai sekarang, PLN NP telah berhasil membangun dan mengoperasikan berbagai pembangkit listrik EBT berupa Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas total 243,48 MW. Beberapa di antaranya adalah PLTS Terapung Cirata yang berkapasitas 192 MWp, PLTS Cirata dengan 1 MW, PLTS Bawean sebesar 480 kW, dan PLTS IKN yang berdaya 50 MW.
Selain itu, PLN NP juga sedang mengembangkan energi alternatif lewat proyek Green Hydrogen Plant (GHP). Sebagai pelopor hidrogen hijau pertama di Indonesia, PLN NP telah memperkenalkan inovasi penggunaan solar PV dan Renewable Energy Certificate (REC), serta memanfaatkan hidrogen yang dihasilkan oleh PLTGU Muara Karang untuk dikembangkan menjadi green hydrogen pertama di Indonesia.
Di bidang transportasi, PLN NP juga membuat terobosan dengan menghadirkan mobil listrik hybrid berbahan bakar hidrogen hijau yang pertama di Indonesia. Mobil ini adalah hasil kolaborasi antara PLN NP dan ITS, menggunakan baterai Fuel Cell sebagai sumber tenaga.
“Perpaduan antara Fuel Cell dengan baterai dapat memampukan mobil hybrid ini untuk mencapai jarak tempuh maksimal hingga 270 kilometer,” jelas Rully.
PLN NP juga menunjukkan kemampuannya dalam perdagangan karbon dengan berhasil menjual 311.957 ton CO2 dari total 1,6 juta ton karbon yang dimiliki. Angka ini mewakili sekitar 19,17% dari total kuota karbon yang mereka miliki, menjadikan PLN NP sebagai pemilik unit karbon terbanyak di Indonesia.
Evolusi NP Connect Menuju Electricity Connect 2024
Pada kesempatan sebelumnya, VP Corporate Communication PLN NP, Harry Purnomo, menjelaskan bahwa PLN NP adalah pihak yang pertama kali mengadakan event ini di Surabaya pada 2016. Tahun 2023, nama event tersebut berubah menjadi NP Connect dan untuk diadakan di Jakarta.
Selama delapan tahun terakhir, NP Connect menjadi ruang bagi berbagai pihak untuk saling bertukar pikiran dan bekerja sama. Perubahan nama menjadi Electricity Connect 2024 bukan hanya soal nama, tetapi juga menunjukkan peningkatan dan pengakuan atas keberhasilan yang telah dicapai selama delapan tahun.
“Kami bangga bahwa inisiatif yang dimulai oleh PLN NP kini berkembang menjadi ajang korporat yang melibatkan seluruh entitas PLN,” ujar Harry.
Sejak pertama kali diadakan pada 2016, NP Connect menjadi wadah strategis bagi berbagai pihak di industri kelistrikan untuk bertukar wawasan dan inovasi.
Saat ini, NP Connect bergabung dengan dua event besar lainnya, yaitu Hari Listrik Nasional ke-79 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Kelistrikan Indonesia dan PLN Locomotion, menjadikannya bagian dari Electricity Connect 2024. Event ini akan menjadi ajang untuk memperlihatkan perkembangan sektor kelistrikan di ASEAN, serta memperkuat komitmen menuju Net Zero Emission pada 2060 atau bahkan lebih cepat, dilansir dari laman Petrominer, Kamis (14/11/2024).